Senin, 13 Juli 2020

Jiwa ragaku demi Kemanusiaan, Tim Pemulasaran Jenazah Corona, Sat Brimob Polda Sulsel "Tak Kenal Rasa Takut."

Tags


BN Online, Makassar---Sudah 5 bulan 18 personel Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Sulsel yang tergabung dalam Tim Pengawal sekaligus pengubur Jenazah Covid-19 tak pulang ke rumah. Rindu pada Keluarga hanya dapat di curahkan melalui sambungan telepon saat tidak melaksanakan tugas itu merupakan Bhakti Brimob untuk Masyarakat.

18 Personel yang tergabung dalam Tim Pemulasaran Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 tersebut melaksanakan tugas pertim secara bergantian.

Sejak pandemi virus Corona atau COVID-19 melanda Indonesia dan sejumlah orang di Makassar dinyatakan positif terinfeksi Corona, 18 Personel Batalyon A Pelopor berada di barisan depan selain para tenaga medis yang berjibaku di rumah sakit menangani pasien.

Personel yang melaksanakan Stand By di Posko setiap hari bergerak. Mereka melakukan penjemputan Jenazah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 hingga mengubur Jenazah di TPU Macanda Gowa.

Dantim pemulasaran Jenazah Batalyon A Pelopor Briptu Al Muhammad Zaman menjelaskan ia dan ke 17 rekannya semula sempat takut saat menerima permintaan untuk memakamkan jasad PDP corona.

“Pertama saya sebenarnya takut, tapi kembali lagi dengan keyakinan tulus dan ikhlas sebagai personel Polri khususnya Brimob untuk memberanikan diri, ini merupakan bentuk pengabdian kami sebagai anggota Brimob jiwa ragaku demi kemanusiaan, ini merupakan tugas mulia,” ungkap Al.

Komandan Batalyon A Pelopor AKBP Darminto menuturkan bahwa ke 18 personel yang tergabung dalam Tim pemulasaran Jenazah gugus tugas percepatan penanganan covid -19 adalah personel Batalyon A Pelopor yang diberi tugas khusus untuk kemanusiaan.

" Tugas mereka diantaranya menjemput Jenazah dalam pengawasan (PDP) atau positif Covid-19, sampai dengan proses penguburan jenazah PDP atau yang dinyatakan positif Corona, tugas mereka merupakan wujud Bhakti Brimob Untuk Masyarakat " Ujar Darminto.

Tak hanya itu, Batalyon A Pelopor  juga memilki tim pengamanan dan pengawal Jenazah menggunakan peralatan PHH lengkap dari Rumah sakit hingga ke TPU  yang bertugas setiap hari selama 24 jam secara bergiliran.

Darminto menyampaikan apa yang dilakukan oleh anggotanya, semata-mata sebagai tindakan kemanusiaan. Tentunya hal itu sesuai dengan protap atau prosedur kesehatan yang telah ditentukan.

“Semua pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan protap. Hal itu semata – mata dilaksanakan sebagai tindakan kemanusiaan, sebagai wujud Bhakti Brimob Untuk Masyarakat,” ucap Darminto.

Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Muhammad Anis ditemui ditempat terpisah menerangkan, sudah 5 bulan Personel Satbrimob yang tergabung dalam gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kota Makassar disiagakan 24 Jam. Untuk menjemput hingga memakamkan pasien Covid – 19.

Anis mengatakan, personel tersebut
sudah dibekali dengan pengetahuan tentang pemulasaraan jenazah Covid-19. Jadi mereka bekerja sesuai dengan SOP atau standar yang telah ditetapkan.

“Ini merupakan wujud Bhakti Brimob yang tidak semua orang bersedia melaksanakannya” tutup Anis.(Mk)


Editor : | BN Online | Dny