Jasa JKN Tidak Diterima, 42 Orang Staff 1Puskesmas Martajaya Mencari Keadilan

BN Online, Pasangkayu-- Karena merasa hak-haknya terkebiri dan diduga adanya indikasi pemalsuan Tandatangan (Ttd), 42 Orang staff Puskesmas Martajaya, Kelurahan Martajaya, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulbar yang terdiri dari tenaga Medis (Dokter) 3 Orang, tenaga kontrak Kementrian 4 Orang, tenaga kontrak Daerah 2 Orang, tenaga sukarela 7 Orang, tenaga Pustu 4 Orang dan tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN) 25 Orang serta mencari keadilan, Senin (07/09-2020).

Hal ini di ungkapkan langsung oleh Bidan Kordinator Puskesmas Martajaya, Bidan Nita, salah satu perwakilan staff yang merasa haknya terkebiri.

"Sudah lebih dari setahun hak kami tidak Terima dan kami saat ini akan terus mencari keadilan atas hak kami," ungkapnya.

Bidan Nita juga menjelaskan, hingga saat ini telah 18 Bulan Jasa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak diterimanya dari January 2019 hingga Bulan Agustus 2020. Ia juga mengatakan selain jasa JKN yang tidak diterimanya, juga telah dilakukan pemotongan Bantuan Operasional Kegiatan (BOK) sebesar 65% dengan rincian 2 kali pemotongan, pemotongan awal 15% dan pemotongan ke 2 50%.

"Sejak TA 2019, jasa JKN kami hanya menerimanya di Bulan April dan Mei. Dan selebihnnya itu hingga Bulan Agustus TA 2020 kami tidak pernah menerimanya (terbayarkan)," jelasnya.

Ketika ditanya soal maksud tujuan dari pemotongan tersebut, Bidan Nita menjelaskan bahwa jasa JKN 100% dipotong dan BOK dipotong hingga 65% ditujukan untuk membayar utang puskesmas sekitar 536jt.

Lebih jauh Bidan Nita menjelaskan, selain dilakukannya pemotongan, juga diduga adanya pemalsuan tandatangan yang dilakukan oleh Bendahara Puskesmas tanpa diketahui oleh pihak yang bersangkutan.

"Dengan alasan sukarela, seluruh tenaga medis, PNS dan tenaga Kontrak dilakukan pemotongan hak-haknya. Bahkan kami diminta untuk menandatangani sesuatu yang kami anggap sangat merugikan dan menyudutkan kami," pungkasnya. (E Syam)
M

Editor : | BN Online | Dony