Sabtu, 06 Maret 2021

Plt.Kadisdik Sebagai Narasumber Dalam Rangka Monitoring Faktual BOS dan Sosialisasi Juknis BOS Dihadiri Seluruh UPT SPF Se-Kecamatan Wajo dan Ujung Tanah

  


BN Online Makassar--Plt Kadisdik  Nielma Palamba sebagai narasumber dalam rangka Monitoring Faktual Bos Tahun 2020 dan Sosialisasi Juknis BOS Tahun 202, dihadiri seluruh UPT SPF Se-Kecamatan Wajo dan Ujung Tanah berlokasi SD Hangtuah di Jl.Serdako Usman Ali No.4, Totaka, Kec. Ujung Tanah, Kota Makassar. Sabtu (06/03/21)


Pelaksanaan kegiatan monitoring faktual Bos 2020 dan sosialisasi juknis Bos 2021 sekaligus pendampingan penyusunan RKAS/RKS 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan, yang mana terdapat 8 orang tim monitoring bagian dari tim verifikasi dana bos kota Makassar.



Adapun nama dari delapan tim monitoring tersebut yaitu : H.Muslimin, Dra.Hj.Syamsiah, Syamsul Kamal, Kurniawan Utami, Muh.Aldi Kamal, Hero, Andi Fina, Muslimin,SE, Muh Iksan.


Kepala dinas Nielma Palamba selaku narasumber mengatakan tujuan daripada kegiatan tersebut untuk mempercepat laju pendidikan itu sendiri, tentunya dengan mendukung program Walikota Makassar Danny - Fatma .


"bagaimana kita melakukan evaluasi penggunaan dana bos yang sudah dilaksanakan oleh sekolah-sekolah dan kami punya tim, saya disini hanya untuk membuka, ada tim yang sudah dilatih oleh Inspektorat mereka itu punya tim inspektorat bagaimana caranya memeriksa dan mengevaluasi penggunaan dana bos sesuai juknis Tahun 2021".Ucap Nielma 



Selain itu kami juga menyampaikan Visi dan Misi Bapak Walikota dan Wakil Walikota Makassar Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi, pada intinya bahwa pendidikan itu harus siap untuk melaksanakan dan mensukseskan 18 revolusi pendidikan, karna program ini sudah berjalan sejak tahun 2015 2019 dimasa kepemimpinan bapak Danny Pomanto, sekarang tinggal kita memaksimalkan real time dengan sistem database siswa yang terintegrasi.



Sebagai penutup, kami melakukan persiapan kepada seluruh kepala sekolah untuk menghadapi PPDB nantinya, yang kemudian masuk ke tatap muka, karena sudah banyak tuntutan masyarakat untuk bisa melakukan sekolah tatap muka, jadi yang kita prioritaskan tadi yaitu PPDB dan  persiapan belajar tatap muka untuk beberapa sekolah mungkin nanti tidak secara menyeluruh.Ucapnya


(Andis)