Senin, 28 Juni 2021

Peduli Lansia dan Disabilitas, Pemkab Bantaeng Tandatangani MoU dengan Dua Balai Kemensos

Tags


BN Online Bantaeng, - Sebagai salah satu upaya merespon semakin kompleksnya permasalahan sosial lanjut usia di Indonesia, Pemerintah Kabupaten Bantaeng baru saja melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Gau Mabaji Gowa dan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Nipotowe Palu. Penandatanganan tersebut dilakukan pada acara Pemantapan Pendamping Keluarga Dalam Perawatan Lansia Program Asistensi Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (Atensi-LU), di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, Senin 28 Juni 2021.


Perwakilan Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Gau Mabaji Gowa, Subhan Kadir, dalam laporannya mengatakan bahwa program ATENSI-LU yang dilaksanakan di Bantaeng ini merupakan pilot project, program layanan yang memberi rehabilitasi sosial dengan pendekatan berbasis keluarga. “Tidak semua Kabupaten kami gandeng untuk kerjasama, kami memilih Kabupaten Bantaeng karena sejalan dengan program BAIK TUNTAS Pemkab Bantaeng. Bantaeng juga merupakan daerah terbaik pelaksana program SLRT”, ujarnya.


Hal serupa juga disampaikan Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Nipotowe Palu, Syaiful yang mengatakan bahwa Pemkab Bantaeng memiliki kepedulian yang tinggi kepada disabilitas, dan Bantaeng sudah melakukan ini sehingga ki merasa harus memberi support untuk bisa melengkapi apa yang sudah ada di Bantaeng. “Program BAIK TUNTAS oleh Pemkab Bantaeng juga sangat sejalan dengan apa yang menjadi konsen kami. Saya harap ini dapat kita aplikasikan dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya yang lebih komplit lagi”, katanya.


Sementara itu, Bupati Bantaeng, H. Ilham Azikin sebelum membuka acara secara resmi, dalam sambutannya mengatakan bahwa kehadiran BAIK TUNTAS diharapkan mampu menjadi salah satu solusi besar, karena program ini dirancang khusus untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas di Kab. Bantaeng agar mereka merasa diberikan perlakuan khusus dan istimewa oleh Pemda dan kita semua yang peduli.


“Dengan hadirnya dua Balai dari Kementerian Sosial, tentunya semakin menambah gairah dan semangat serta kekuatan Pemkab Bantaeng dalam menangani permasalahn-permasalahn sosial yang ada khususnya untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas”, kata Bupati. 


Bupati juga menambahkan bahwa dengan sinergitas yang kita mulai bangun hari ini akan menjadi pemantik dan pilot project penanganan Lansia dan Disabilitas di Indonesia serta menjadikan Bantaeng lebih baik lagi ke depannya.


Sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Agustus 2020 di Bantaeng terdapat Lansia sebanyak 8.850 jiwa dan Penyandang Disabilitas sebanyak 1.409 jiwa, angka-angka tersebut bukanlah jumlah yang sedikit sehingga memerlukan langkah taktis untuk dijadikan solusi.


Kabupaten Bantaeng sendiri telah melahirkan inovasi BAIK TUNTAS yang merupakan bentuk perhatian dan peduli Pemda yang didasari oleh keprihatinan dari beberapa Organisasi Masyarakat Sipil serta peran aktif dari SLRT Sipakatau Bantaeng yang bertujuan untuk menghadirkan pemerintah dalam memenuhi pelayanan dasar bagi orang tua kita para lansia dan saudara-saudara kita para penyandang disabilitas di Kab. Bantaeng.


Kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan, Meyriani Madjid, Kepala Dinas Sosial, Syamsir, Manager SLRT Bantaeng, A. Shernylia Maladevi, serta para para peserta pendamping dari SLRT dan Dinas Sosial sebanyak 35 orang yang akan memberi pelayanan kepada 105 orang Lansia. Dengan menghadirkan narasumber dari praktisi dan akademisi.


Editor : Edhy BN