Sabtu, 01 Januari 2022

Pembalakan Liar di Kp. Karang Ampar Yang Berlangsung Lama, Tapi Belum Pernah Dapat di Atasi

Tags

Pembalakan Liar di Kp. Karang Ampar Yang Berlangsung Lama, Tapi Belum Pernah Dapat di Atasi 
BN Online  | TAKENGON - Dalam waktu sekian lama telah terjadi perambahan hutan, hingga sampai saat ini masih berlangsung dikawasan hutan lindung yang berada diujung perbatasan antara Kab. Aceh tengah dengan Kab. Bener meriah, tepatnya di Kampung Karang ampar Dusun Tangak dan Dusun Pantan Jerik, yang belum pernah dapat di atasi aparat hukum.

Selain perambahan hutan atau yang biasa disebut ilegal loging, juga sering terjadi pengerusakan ekosistem hutan sehingga satwa yang berada didalam hutan itu, mulai terganggu habitatnya, bahkan yang sangat ditakuti oleh masyarakat terjadinya konflik manusia dengan binatang buas, juga akan mengundang bencana alam, seperti longsor maupun erosi.

Yang menjadi persoalan juga bagi masyarakat sekitar ialah, pembalakan itu dilakukan oleh oknum-oknum aparat, juga masyarakat yang berdomisili Kab. Tetangga bukan warga Aceh Tengah. sementara itu hutan masih wilayah kab. Aceh tengah.
Banyak masyarakat seputaran kampung tersebut mengeluh, dikarenakan jalan yang sering dilalui oleh para ilegal logging menjadi rusak, bahkan hampir tiap hari hingga tengah malam truk pengangkut kayu ilegal itu lewat, sehingga sangat mengganggu tidur mereka di malam hari.

Salah satu masyarakat Kp. Karang Ampar yang berinisial, S. menyampaikan keluhannya kepada awak media, terkadang kami bingung mau mengeluh kemana dan kepada siapa untuk mengadu, kami juga takut untuk mengadukan hal ini kepada pihak berwajib, selain kami tau pemain ilegal logging ini adalah dari oknum aparat juga daerah kami ini kan terpencil yang jauh dari jangkauan aparat penegak hukum.

"keresahan kami ini sudah berlangsung lama tapi kami sebagai masyarakat tidak bisa berbuat banyak, selain kami takut juga resah dengan kelompok mereka yang sesama ilegal logging ini, karna banyak juga warga disini yang terlibat didalamnya, jadi kami takut mereka memusuhi kami dan terjadi baku hantam sesama saudara sekampung sendiri," ujar S yang namanya dirahasiakan.

Kalau memang kegiatan itu, lanjutnya," memang memberikan dampak positif bagi masyarakat disini, kami juga tidak terlalu permasalahkan, ini bahkan sudah merusak jalan dan sangat mengganggu jam istirahat kami, apakah ini kita biarkan," harapnya.

Dalam hal ini komunitas pencinta alam dan lingkungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Abrar Syarif angkat bicara,"

MULYADI