Jumat, 05 Mei 2017 | 15:30 | Wita
BN Online, Makasssar---Memang bukan hal yang mudah untuk mengubah image pasar tradisional yang selama ini kita kenal kumuh, bau, becek, panas, sempit dan rawan kejahatan menjadi pasar yang bagus, sejuk, bersih dan aman.
Dibutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Tapi jika pemerintah dibantu masyarakat memang memiliki niat dan motivasi yang kuat, bukan mustahil hal itu untuk kita wujudkan.
Menurut pendapat Kepala Pasar Pabaeng-Baeng Timur, Mustary mengatakan ada beberapa cara yang terfikir oleh saya untuk membuat pasar tradisional lebih baik dan nyaman." Membenahi pasar agar lebih bersih dengan cara, memperbaiki lantai yang becek, memperbesar pasar, mengatur para pedagang sesuai dengan jenis barang yang dijualnya, memperhatikan pengaturan saluran air dan kebersihan udara, lebih meningkatkan keamanan dengan cara mengadakan security untuk berjaga. Membuat suasana pasar senyaman mungkin dapat meningkatkan daya tarik pengunjung yang nantinya akan berdampak pada naiknya pendapatan para pedagang" .tandasnya
Lanjut ia juga menambahkan Para pedagang harus lebih ramah dan bersih.
Contoh: selalu menjaga kebersihan lapak nya, menggunakan pakaian yang bersih, bagi pedagang daging – dagingan harusnya mengenakan celemek agar kebersihan tetap terjaga.
Karena ketika orang ingin membeli sesuatu, apalagi makanan, kesan pertama yang dilihat adalah penjualnya, kalau penjualnya bersih, akan menjadi nilai plus tersendiri yang nantinya bisa membuat orang terdorong untuk berbelanja di sana." Dengan menjaga kebersihan kita juga bisa mendapatkan kepercayaan konsumen dan meningkatkan daya jual".Ungkapnya.
Ia juga menambahkan Pemerintah harus turun tangan menjaga kualitas barang yang diperjual belikan dipasar, hal ini agar menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa barang yang dijual dipasar itu berkualitas. " Pemerintah seharusnya mengadakan razia pasar setiap minggunya, dan terus memantau kualitas barang para pedagang.
"Seperti razia pasar yang diadakan jika ada hari raya saja, itupun juga terkadang belum optimal. Kenapa hanya diadakan ketika datang hari besar saja? Kenapa tidak dilakukan secara rutin tiap minggunya, karena dalam kasus ini yang dipertaruhkan adalah keselamatan pembeli" pungkasnya.
Editor : BN | Sulawesi Selatan | Dny