Kamis, 12 Mei 2022

Diduga Tidak Transparan Terkait Dana Desa, Beberapa Warga Keluhkan Kinerja Reje Kampung Pondok Ulung

Tags

Diduga Tidak Transparan Terkait Dana Desa, Beberapa Warga Keluhkan Kinerja Reje Kampung Pondok Ulung
BN Online ; Redelong - Sejumlah warga Pondok Ulung, Kabupaten Bandar, Kabupaten Bener Meriah, mengeluhkan Reje setempat yang diduga tidak transparan terkait pengelolaan dana Desa Kampung tersebut. 

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa terkait pengelolaan dana desa, peruntukkannya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat. 

" Salah satu yang ingin kami soroti terkait perehapan gedung Serba Guna, padahal gedung Serba Guna belum pernah ada dikampung kami, dananya-pun lumayan besar. Itu baru salah satunya," ucapnya kepada media ini, Selasa ( 10/05/2022 ).

Ia juga menjelaskan, bahwa pembangunan bak penampungan air bersih yang dibangun di kampungnya juga syarat akan masalah. Bak yang dibangun dilokasi Masjid yang diduga tidak sesuai dengan anggaran yang di plot. Anggaran dinilai terlalu besar untuk ukuran pembangunan bak penampungan air bersih. Bahkan ukurannya-pun tidak sesuai. 
Selain itu, ia juga menyinggung terkait pembelian tanah desa yang menelan anggaran ratusan juta rupiah pada tahun 2016 silam. Beberapa masyarakat menilai bahwa ada kejanggalan. 

" Kami mendesak Reje agar membuat surat tanah tersebut, tapi sampai sekarang belum terlaksana. Beliau berjanji akan membuatkan sertifikat, tapi sampai sekarang belum ada selembar sertifikatpun ditunjukkan kepada kami," keluhnya. 

Sementara itu, saat dikonfirmasi via telepon, Reje Pondok Ulung, Alianto, membantah dugaan tersebut.  Menurutnya, tidak benar bahwa ada perehapan gedung Serba Guna di Kampungnya, juga terkait pembangunan bak penampungan air bersih, menurutnya sudah sesuai dengan RAB karena dibuat oleh konsultan. 

" Terkait pembelian tanah Desa, benar sampai sekarang belum dibuatkan sertifikat. Tanah tersebut dibeli tahun 2016 lalu. Saat saya belum menjabat sebagai Reje Kampung Pondok Ulung", terangnya. (Kiki)


Editor : Riga Irawan Toni