BN Online, Makassar - Ibu Reni Astuty Latif S.Pd,.M.Pd, sosok yang penuh prestasi dan pengalaman dalam dunia pendidikan, saat ini menjabat sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan Formal (SPF) SDN Mattoangin 1. Perjalanan karirnya mengukir prestasi luar biasa, terutama dalam mengemban tanggung jawabnya di bidang pendidikan.
Pada bulan Agustus 2016 hingga Desember 2018, setelah berhasil melewati ujian dengan mengikuti empat tahap tes di Jakarta, Ibu Reni kemudian ditugaskan oleh negara ke Malaysia, di mana Ia dengan penuh dedikasi mengajar anak-anak TKI dan Anak Konsulat RI di SIKK (Sekolah Indonesia Kota Kinabalu). Keberhasilannya bukan hanya terbatas pada proses mengajar, melainkan juga melibatkan kemampuan manajemen sekolah yang luar biasa
Pengalamannya sebagai kepala sekolah dan juga wakil kepala sekolah, Ibu Reni tidak hanya memimpin dengan tangan dingin, tetapi juga menjadi narasumber dan pemateri dalam berbagai acara, termasuk K13 dan dapodik. Perannya sebagai pelatih dan pembina pramuka serta tari sekaligus menjadi bukti kecakapannya dalam menginspirasi para siswa.
Selain itu, tugasnya sebagai pengelola data dapodik di Community Learning Centre (CLC) memberikan kontribusi signifikan dalam mengelola data siswa dan guru. Ia berhasil mengelola data siswa sebanyak lima ribuan dan data guru mencapai 400an, menunjukkan kemampuannya dalam mengatur informasi dengan cermat dan efisien.
Ditemui awak media disela kesibukannya di Sekolah, pada bulan Oktober 2023 lalu, Ia menceritakan kegigihannya dalam membentuk karakter anak didiknya yang mayoritas anak-anak Warga Negara Indonesia yang bekerja sebagai pekerja ladang di Malaysia. Selain itu, tanggung jawabnya melibatkan pengelolaan data dapodik di Community Learning Centre (CLC) juga telah memberikan segudang pengalaman dalam dunia pendidikan.
"Cukup banyak pengalaman ya selama menjadi tenaga pendidik disana (Malaysia) jadi memang CLC itu memang sebuah institusi pendidikan yang menyediakan akses pelayanan pendididkan dasar (SD) bagi anak-anak pekerja ladang berkewarganegaraan Indonesia yang berada di Malaysia," ujar Ibu Reni saat disambangi di kantornya pada 24 Oktober 2023 lalu.
Untuk diketahui pendirian CLC merupakan kerjasama antara perusahaan kelapa sawit di Malaysia dengan pemerintah Indonesia. Perusahaan kelapa sawit berkewajiban menyediakan tempat belajar dan fasilitas untuk menunjang proses belajar mengajar di CLC serta mengangkat setidaknya satu orang guru untuk mengajar, sedangkan Pemerintah Indonesia akan mengirimkan guru profesional dari Indonesia serta mengirimkan bantuan pendidikan lainnya.
Dengan segudang prestasi dan pengalaman yang dimilikinya, Ibu Reni Astuty Latif S.Pd,.M.Pd menjadi sosok yang menginspirasi dalam dunia pendidikan, mendedikasikan dirinya untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi generasi penerus. (Yahya)
Editor: Dellate