Sabtu, 27 Januari 2024

MIRIS ! Ada apa sebenarnya Syahidin dengan berbagai cara berupaya untuk menghancurkan Universitas Gajah Putih (UGP) dan terus menerus menjatuhkan saya ?

Tags

MIRIS !  Ada apa sebenarnya  Syahidin  dengan  berbagai cara  berupaya untuk menghancurkan Universitas Gajah Putih (UGP) dan terus menerus menjatuhkan saya ?
BN Online - Takengon - Sejak dari pelantikan saya sebagai  Rektor UGP pada 17 September tahun 2020, Syahidin terus berusaha dan berupaya untuk menghancurkan UGP  dengan berbagai cara, dari beberapa informasi saat itu dia berusaha menjatuhkan Rektor karena ada orang diluar UGP yang dia perjuangkan menjadi Rektor UGP dengan cara mencari kesalahan Rektor yang sah.
Adapun upaya ini pertama dengan mempengaruhi  sebagian dosen dan sebagian mahasiswa UGP  untuk melakukan upaya aksi atau demo  di dalam kampus  UGP dan terus membuat kekacauan lainnya  di dalam kampus dengan berbagai alasan agar kegiatan tridarma perguruan tinggi  tidak berjalan  sebagaimana mestinya,  puncaknya sejak kampus mulai mengalami berkurangnya jumlah  mahasiswa karena adanya mahasiswa nonaktif  lebih kurang  300 org mahasiswa mandiri dan non aktifnya  63 org mahasiswa penerima beasiswa sejak awal tahun 2023, hal ini  menyebabkan kampus mengalami defisit dan pembayaran gaji mulai tertunda,  dimana sebenarnya penundaan gaji ini juga  dialami oleh  semua PTS kecuali  PTS yang memiliki Fakultas Keguruan (FKIP) dan kesehatan yang peminatnya memang masih stabil dari waktu ke waktu,  nah oleh Syahidin kondisi kampus  UGP yang sedang mengalami defisit ini menjadi  kesempatan dia untuk  menghancurkan kampus lagi  dengan menyebarkan fitnah utk memuluskan niat busuknya dengan membuat kekacauan di kampus UGP  Lagi bukan membantu kampus mencari solusi agar jumlah mahasisa meningkat,  Syahidin malah sibuk  medesak yayasan  memecat pimpinan kampus  dan digantikan oleh orang yang dia persiapkan, jadi apa yang dia kerjakan selama ini seperti melaporkan kampus ke DPRK kab Aceh Tengah pada bulan mei 2023 dengan tuduhan pengelolaan dana kampus tidak akuntable ternyata setelah di persentasekan tidak terbukti dan disadari memang kampus sedang mengalami defisit anggaran. Sebenarnya  pemaparan keuangan kampus di dprk kab aceh tengah juga menimbulkan tanda tanya dari  sebagian Rektor di Aceh, mereka bertanya apa ada UGP  mendapat  dana Hibah dari  pemda kabupaten Aceh Tengah sehingga   harus mempertangggung jawabkan keuangan kampus UGP ke DPRK  Aceh Tengah ???  , tapi ya sudah lah.
Tidak puas dengan mempermalukan kampus UGP yang telah membuka kondisi  keuangan di DPRK Kab. Aceh Tengah , Syahidin kembali memprovokasi mahasiswa dengan membuat aksi2 di kampus dengan menyerang saya lagi dan puncaknya menyandera dan menyekap Ketua Pembina Yayasan Gajah Putih  yaitu Bapak Drs.H. Mustafa ali dengan memaksa menandatangai pemecatan saya dan wakil rektor pada hari jumat 18 Oktober 2023 yang menurut laporan ketua pembina yayasan untuk shlat jumat juga di halangi oleh Syahidin,  dimana   kedua kasus ini sedang ditangani oleh pihak Polres Kab. Aceh Tengah. 
 Lagi lagi belum juga puas syahidin sampai disitu dia  juga melaporkan dugaan  penyalahgunaaan dana beasiswa oleh kampus ke Polres Aceh Tengah sebesar 12 milyar yang dimedia dia ralat lagi  hanya 4 milyar, karena memang dalam hasil pemeriksaan  tidak ditemukan masuk kerekening UGP sebesar itu , dan dana yang 4 milyar juga akumulasi dana selama 4 semester tahun 2022 dan 2023 yang utk gaji saja pertahun diperlukan dana lebih kurang 4.1 milyar belum lagi untuk dna  operasional kampus yang besarnya kurang lebih 800 sampai 1 milyar pertahun. 
Mirisnya lagi  Syahidin kembali beraksi  utk menghancurkan kampus dengan merilis berita  pada  tanggal 22 Januari 2024 , dimana syahidin krmbali menyerang saya sebagai rektor yang sah,  dengan menyatakan rangkap jabatan yang isu ini sebenarnya sdh lama dia hembuskan dan kembali dia sampaikan walaupun hal ini terbukti tidak benar , tetapi ini dia gunakan utk menggagalkan kegiatan wisuda sarjana  UGP yang sangat ditunggu2 oleh wisudawan dan org tua masing masing.yang  akan dilaksanakan pada hari sabtu tgl 4  Pebruari  2024 ini.
Tidak puas sampai disini Syahidin kembali menyerang saya dengan mengatakan saya mantan rektor, yang sebenarnya kalau saya bukan rektor UGP yang sah kenapa kementria mengeluarkan PIN izajah  bagi mahasiswa UGP yang kurang lebih  berjumlah 230 orang pada tanggal 20 Desember 2023 kemaren dan mencairkan beasiswa yang saya usulkan 116 mahasiswa semester 1,  3, 5  yang jumlahnya hanya sedikit kerena Syahidin mempengaruhi sebagian mahasiwa untuk tidak mendaftar malah saat pendaftaran malah mahasiswa diajak untuk melaksanakan aksi menyerang saya pada hari Senin  tanggal 27 Nopember  2023, untungnya waktu itu saya dikawal dan diselamatkan  oleh Aparat keamanan dan sama halnya pada kejadian hari jumat tangga 13 Nopember 2023 , juga diselamatkan oleh pihak keamanan , kalau tidak mungkin entah apa yang terjadi terhadap diri saya.
Kalau saya bukan Rektor yang sah apa berani kemendikbudristek RI dan L2dikti mencairkan dana untuk besiswa dan sertifikasi apalagi pin Izajah ????? .
Jadi saya heran apa sebenarnnya keinginan Syahidin ini ???? Kemaren hari Jumat tanggal 26 Januari 2024 Syahidin belum puas untuk menjatuhkan saya kembali  merilis berita di media online lintas Gayo yang menyatakan saya mantan Rektor dan dengan memfitnah saya kembali dengan berbagai tuduhan yang tidak mendasar. 
Dia tidak sadar kalau  terus saya di fitnah dan dijatuhkan sebagai Rektor UGP saat ini, UGP akan makin ricuh dan akan hilang kepercayaan mitra UGP yang telah menjalin kerjasama dengan UGP sehingga makin membuat keuangan UGP makin terpuruk dan   masalah penggajian makin terkendala, sehingga  kasihan kami- kami yang setiap hari berkerja di kampus, beda dengan Syahidin yang merupakan dosen  sertifikasi ( mendapapat tunjangan dari negara), dimana kekampus hanya datang  sekali sekali,  kerena sejak tahun 2021  dia  melanjutkan  pendidikan S3 nya di USU Medan provinsi  Sumatera Utara  dengan beberapa orang dosen UGP lainnya, dimana  biaya kuliah nya sepenuhnya di bantu oleh Baitulmall Kabupaten  Aceh Tengah atas rekomendasi saya tiap tahunnya . Miris memang  perlakuan  Syahidin ini kepada saya dan kepada kampus UGP.