Kamis, 27 Oktober 2016

Dianggap Boros, Walikota Makassar Diminta Turun dari Jabatannya

Tags

BN-Online. Makassar -  Pembangunan Kota Makassar semakin hari semain meningkat, program kerja Pemerintah Kota yang berjalan cukup menarik simpati masyarakat. Namun, dibalik proses pembangunan tersebut menuai banyak komentar, salah satunya datang dari Komite Pusat Gerakan Rovolusi Demokratik (KP-GRD).

Terkait banyaknya permasalahan yang dikaji oleh KP-GRD, akhirnya berujung pada titik demonstrasi di depan Balai Kota Makassar sekitar pukul 12.00 WITA. Demontrasi ini diikuti puluhan massa, menyuarakan sikap tentang proyek pengadaaan tempat sampah gendang dua yang dalam tahap penyidikan, didugaa proyek yang menghabiskan APBD anggaran 2015 sebesar 7.7 Miliar terjerumus kasus korupsi. Awal mulanya demosntrasi sedikit memanas hingga para demonstran berusaha masuk ke lingkungan Balai Kota Makassar. Namun, dengan pengawalan ketat dari Satpol PP yang profesional para demonstran tetap pada koridor aksi dan berjalan dengan lancar. (27/10/16).

Dalam pantauan awak media, demonstran bersikeras untuk mengusut tuntas kasus pengadaan kantong palastik sampah yang manjadi bagian dari proyek tempat sampah gendang dua. Menurut Jenderal Lapangan, Romi Haru menyatakan bahwa “kasus ini harus diusut tuntas, sebab seolah-olah kasus ini dijadikan tumbal untuk menutupi indikasi korupsi massal pada proyek pengadaan kantong plastik sampah”. Tuturnya

Dalam demonstrasi ini juga, KP-GRD meminta Walikota turun dari jabatannya karena di nilai tidak mampu mengurus Kota Makassar dengan baik serta melakukan pemborosan APBD. Selian itu, KEJATI SULSELBAR diharapkan serius dalam mengusut tuntas serta menindaklanjuti kasus proyek pengadaan kantong plastik sampah tahun 2015. (Zul)

Penulis : zul
Editor  : Yaya Nouht