BN Online, Makassar----Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto hadir membuka sosialisasi pengawasan dan perlindungan tanaman oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (DP2) Makassar di Jl. Amirullah, (22/2).
Kegiatan ini mengangkat tema, pengawasan dan perlindungan tanaman dengan pemanfaatan pestisida nabati menuju pertanian ramah lingkungan. Hadir Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian se-Kota Makassar.
Menurut Danny, di tengah limbah perkotaan, dan bangunan-bangunan padat penduduk, petani perkotaan masih mampu memanfaatkan lahan yang ada untuk tanaman produktif.
“Itu hal luar biasa, apalagi di kota metropilitan ini. Jadi petani-petani perkotaan adalah orang-orang yang luar biasa,” kata Danny.
Berbicara soal bertani di daerah (kampung) dengan tanaman padi, jagung, dan sejenisnya adalah hal yang biasa. Tapi di kota besar seperti Makassar, dengan penikatan jumlah produksi tanaman cabai yang begitu pesat, sungguh luar biasa.
“Jadi orang kadang-kadang heran, ‘penghasilan lombok di kota Makassar meningkat tajam’. Begitu pun sayur-mayur, Kok bisa? Padahal hanya memanfaatkan ruang-ruang sempit di lorong-lorong,” kata Danny.
Terbukti, hal-hal kecil inilah membuahkan hasil maksimal. Sehingga, Makassar berhasil mengontrol inflasi daerahnya.
Tantangan pertanian kota sangat berat. Berbagai upaya pun dilakukan. Seperti saat ini dikembangkan pertanian hidroponik dan pertanian dengan lahan bertingkat.
Namun Danny mencontohkan negara Singapura yang sukses mengembangkan sistem seperti ini. Di Negara Singa itu kata Danny bahkan kerang mutiara, ikan, dan kepeting juga dibudidayakan dengan lahan bertingkat di ruang sempit. Budidaya seperti ini disebut aquaculture. Dengan pengetahuan dan teknologi, lahan sempit bisa dimanfaatkan untuk hasil tang maksimal.
“Makanya, Dinas terkait harus memberikan ke penyuluh petani di kota Makassar “knowledge’(pengetahuan) dan teknologinya, agar bisa lebih maksimal lagi,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala seksi perlindungan tanaman Dinas P2, Ir. Isra zulyadi menyampaikan, kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan petani mengenai pengawasan dan perlindungan tanaman menuju pertanian ramah lingkungan di kota Makassar.
“Selain itu, kita berharap dengan ini bisa menghasilkan produksi seoptimal mungkin tetapi dalam proses dan hasilnya tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan tidak membahayakan lingkungan,” kata Isra. (*)
Editor : | BN Online | Dny