BN Online Makassar — SDN Bawakaraeng 1 kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi di dunia pendidikan. Tahun ini, pihak sekolah mengambil langkah berani dengan menerapkan sistem ujian berbasis digital melalui aplikasi Quizziz, menggantikan sebagian besar ujian berbasis kertas.
Kepala SDN Bawakaraeng 1, Dr. Alphian Sahruddin, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa penggunaan aplikasi Quizziz bertujuan untuk menghemat kertas sekaligus menekan biaya cetak ujian. “Untuk tahun ini, kami sengaja memakai cara baru, yaitu dengan menggunakan aplikasi Quizziz. Selain hemat kertas, ini juga meminimalisir biaya cetak,” ujarnya, Senin (19/5).
Namun demikian, tidak semua mata pelajaran sepenuhnya digital. Untuk pelajaran yang membutuhkan coretan, seperti Matematika, para siswa tetap dibekali kertas bekas yang dapat digunakan berulang kali. “Kami masih menggunakan kertas bekas untuk mapel tertentu seperti Matematika, karena siswa tetap perlu mencoret untuk menghitung,” tambah Dr. Alphian.
Ujian ini dijadwalkan berlangsung hingga hari Rabu, dan pihak sekolah telah menyiapkan sistem evaluasi harian guna memastikan kelancaran pelaksanaannya. Setiap hari, hasil dan proses pelaksanaan ujian akan dievaluasi agar dapat diperbaiki bila ada kendala teknis maupun nonteknis.
Dalam pelaksanaannya, sekolah juga memfasilitasi siswa yang mengalami gangguan teknis seperti masalah pada gawai atau koneksi internet. “Siswa yang keluar karena error jaringan atau kendala perangkat akan mengikuti ujian sesi kedua di ruang guru menggunakan Chromebook,” jelas Dr. Alphian.
Langkah ini mencerminkan kesiapan SDN Bawakaraeng 1 dalam menghadapi era digital sekaligus menjaga inklusivitas, agar semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti ujian dengan lancar.
Lebih dari sekadar inovasi teknologi, pendekatan ini juga mendukung visi sekolah sebagai bagian dari program sekolah Adiwiyata. Dengan mengurangi penggunaan kertas, SDN Bawakaraeng 1 turut mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup.
“Sekolah kami bertekad untuk selalu berinovasi menggunakan teknologi, bermitra dengan Kemdikdasmen, dan tetap menjaga budaya lingkungan hidup,” tutur Dr. Alphian, yang dikenal sebagai sosok pendidik yang progresif.
Para guru pun menyambut positif penggunaan Quizziz. Menurut mereka, selain ramah lingkungan, aplikasi ini juga memberikan variasi soal yang menarik dan interaktif bagi siswa. Hal ini turut meningkatkan motivasi belajar dan semangat siswa dalam mengerjakan ujian.
Respon para siswa pun sangat menggembirakan. Mereka tampak antusias menggunakan aplikasi tersebut dan menyatakan bahwa ujian terasa lebih menyenangkan dan menantang. Beberapa siswa mengaku lebih fokus karena tampilan Quizziz yang dinamis dan mudah dipahami.
Dengan langkah ini, SDN Bawakaraeng 1 semakin memperkuat posisinya sebagai sekolah dasar yang adaptif terhadap perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai kelestarian lingkungan.
“Inovasi adalah kunci kemajuan pendidikan. Kami berharap model ujian digital ini bisa terus dikembangkan ke depannya,” tutup Dr. Alphian dengan optimisme.
Red*
