Jumat, 21 Januari 2022

Masyarakat kampung kuyun Lah menggeruduk ke kantor DPRK Aceh Tengah Untuk Melakukan Audensi Lintas Komisi.

Tags

Masyarakat kampung kuyun Lah menggeruduk ke kantor DPRK Aceh Tengah Untuk Melakukan Audensi Lintas Komisi.
BN Online ; Takengon- masyarakat kampung kuyun Lah kecamatan celala kabupaten Aceh Tengah kamis 20 Januari 2022 menggeruduk kantor DPRK Aceh tengah untuk mengadukan nasib atas Penyimpangan penggunaan dana desa oleh reje kampung kuyun Lah Yaser arafat.

Masyarakat kampung kuyun lah yang hadir di DPRK Aceh tengah langsung di tanggapin oleh ketua komisi A Muhamad Syahrul, anggota dewan Suryati Waas, Tarmina, Mukhlis, Salman, Khairul Ahadian, Ismail, dan Ilhamudin dan turut hadir dari eksekutif Kabag hukum Abhsar, Camat Celala Yusri Johan, Kadis DPMK Aceh Tengah di wakili Sekretaris DPMK dan Kabid Pemerintah kampung Ade Kurniawan.

Dalam keterangan Muwardi mengatakan bahwasanya program program desa kuyun lah banyak gagal total atau jalan di tempat, ada pun program yang gagal seperti kolam ikan, toko tani, Aqua Galon, mesin poto kopi yang di beli pun rusak, mini market, wisata bambu, perusahaan pendiri wisata, kantor tidak jelas.

Dan penggelembungan harga barang dan pasir dan keramik, sarana dan prasarana dari lapangan bola menjadi polindes dan sarana prasarana yang lain tanpa musyarawah dulu dan intimidasi terhadap masyarakat melalui aparat kampung dan kepala dusun seperti pengancaman dan pelarangan melintasi fasilitas umum.
Dalam rapat Erol menjelaskan bahwasanya persoalan ini cukup serius dan kami selaku wakil rakyat tetap merespon cepat dan akan memanggil reje Yaser Arafat dan aparat pemerintah kampung tersebut, terlalu banyak indikasi dan kecurangan penggunaan dana desa dari tahun 2017 sampe tahun 2021.

Mukhlis pun selaku anggota dewan dapil 3 Aceh tengah sangat geram akan Tingkah laku Yaser yang membodohi masyarakat kuyun Lah dan selalu mangkir dari panggilan kami alias Ukang(melawan) yang kedua kalinya dan kita panggil secara resmi melalui surat, ujar muklis"

Adapun seorang mahasiswa asal kuyun mengatakan saya selaku mahasiswa kuyunlah mewakili masyarakat kampung kuyun rapat ini asal jngan rapat saja, kami ingin pihak dprk untuk memberikan sanksi pemberhentian untuk Yaser Arafat dari reje kampung atas kecurangan, penyimpangan dan intimidasi terhadap masyarakat kampungnya.


Dalam akhir rapat tersebut Syahrul mengatakan untuk rapat ke depan nya kita akan memanggil semua terkait seperti inspektorat, DPMK, Pendamping Desa, Reje kampung kuyun Lah, dan aparat Pemerintah kampung Kuyun Lah dan semua data dari semua belah pihak.
Puluhan masyarakat Kampung Kuyun, Kecamatan Celala, Aceh Tengah geruduk gedung DPRK setempat, mereka mempertanyakan sejumlah ulah Reje Yaser Arafat diduga merugikan masyarakat.

Dalam audiensi dengan perwakilan rakyat itu, mereka menyampaikan surat mosi tidak percaya kepada Reje Kampung Kuyun, Yaser arafat,

Puluhan masyarakat itu diterima oleh lintas Komisi di Aula DPRK Aceh Tengah, mereka mengadukn beberapa program dituding gagal di kampung tersebut. Antaranya, Program Desa Wisata Bambu tidak berjalan karena tidak dilakukan koordinasi yang baik. Sebelumnya dibangun objek wisata bambu namun karena tidak didukung masyarakat objek wisata tersebut jadi hancur dan beberapa program tampa di lakukan Musrenbang dan menjalankan program sesuka hatinya saja ini patut di usut karena ini sebuah temuan .

“Dulu reje Yaser Arafat berjanji mengganti uang sewa, Rp3 juta. Seharusnya bisa saya menanam padi setahun dua kali di lahan tersebut,” kata pemilik tanah tapi saya merasa di tipu karna sampai saat ini tidak pernah ada saya terima.

Dipaparkan oleh warga, di Kampung Kuyunlah ada oknum yang sengaja menyebar isu provokasi dan intimidasi di Media Sosial (Medsos) sehingga antar warga saling mencurigai satu sama lainya.

“Oknum tersebut menyatakan perintah langsung dari Reje Kampung,” ungkap Munawardi, perwakilan warga kampung kuyunlah dihadapan anggota DPRK Aceh Tengah.

Diungkap Munawardi, program beras Kuyun yang digadang-gadang berhasil itu hanya pencitraan di media sosial untuk mendapatkan simpatis saja.

Demikian juga dengan swalayan, yang lahannya dibeli dan dibangun permanen namun isi mini marketnya tidak ada. Mesin pencacah plastik, ditempatkan dilahan milik pribadi.

Warga juga menduga anggaran kampung tahun 2021 merupakan “temuan” (illegal) karena ada Kaur yang belum dikeluarkan Surat Keputusan oleh Camat ikut menandatangani dokumen. Hal nya dengan SK Rakyat Genap Mufakat (RGM).

“Satu pertanyaan saya, apakah sah yang belum ada SK nya menandatangni dokumen,” tanya Munawardi kepada pihak DPMK Aceh Tengah yang hadir.

Jelas Munawardi, pemilihan Kaur dilaksanakan pada bulan Juni, sedangkan Februari sudah menandatangani APBK Kampung.
Menanggapi hal tersebut, pimpinan sidang, menyatakan akan mengumpulkan data terlebih dahulu. Atas laporan masyarakat seharusnya diklarifikasi langsung oleh Reje Kampung Kuyun.

Namun, atas ketidakhadiran Reje Kuyun di ruang sidang DPRK Aceh Tengah, Camat Celala menyatakan telah berkomunikasi. Alasan reje tidak hadir karena surat baru diterima dan ada acara di kampung. “Kalau punya dokumen lengkap, kenapa hari ini tidak bisa hadir,” ujar Yusri Johan.

Disampaikan Ketua Komisi A, bahwa dengan adanya surat mosi tidak percaya berarti pemerintahan kampung tergangu.

“Satu sisi, kami mengapresiasi adanya giat pariwisata di Kampung Kuyun, seperti festival durian dan Desember Kopi,” kata M. Sahrul.

Atas ketidakhadiran reje kampung, DPRK Aceh Tengah akan kembali menyurati Reje kampung Kuyun yang sudah dua kali mangkir dari undangan lembaga legislatif tersebut.

DPRK Aceh Tengah meminta pihak terkait membawa dokumen APBK Kampung Kuyun tahun 2017-2021. “Reje sudah dua kali mangkir dari panggilan DPRK,” pungkasnya Muklis anggota Komisi A. 

penulis : serikat aceh
Editor   : Riga Irawan Toni