Rabu, 10 Mei 2017 | 11:00 | Wita
BN Online, Jeneponto ----Kapolres Jeneponto, AKBP Hery Susanto diminta kepada Kapolda Sulsel untuk dicopot dari Jabatannya, karena dianggap lamban dalam menyelasaikan kasus tude (siput)di Mallasoro yang menelan korban warga setempat pada Tahun 2016 lalu.
Namun hingga saat ini blom juga ada hasil lab forensik Polda Sulsel. Hal itu diungkapkan Jenderal lapangan aksi HMI Ilo dolker dalam orasinya serta tulisan yang tertera dalam spanduk sepanjang 1 meter yang dibentang oleh puluhan anggota HMI depan kantor polres Jeneponto, Rabu, 10 Mei 2017.
Aksi damai itu dihadiri pula oleh ketua HMI cabang Jeneponto, Ahmadi dan korlap aksi Alim Bahri.Sementara para pendemo hanya diterima oleh wakapolres Jeneponto Kompol Aris Arifin didampingi kaur bin ops, Iptu Nasaruddin karena Kapolres Jeneponto lagi berada dipolda Sulsel.
Dalam diskusi yang digelar di depan polres itu antara pendemo dan pihak polres berjanji tetap bersama menunggu hasil lab dari polda. "Kami tetap melanjutkan proses hukum kasus ini, hanya saja perlahan agar kasus ini bisa terungkap dengan jelas"Jelas ipda Nasaruddin dihadapan pendemo.
Usai diterima para pendemo pulang dengan tertib.
Terkait dirinya minta dicopot kapolres Jeneponto, AKBP Hery Susanto yang dihubungi BN online Jeneponto, via telpon Rabu 10 Mei 2017,namun kapolres enggang berkomentar karena hp-nya tidak mau diangkat.
Penulis : BN | Jeneponto | Agus Munte
Editor : BN | Sulawesi Selatan | Dny