BN Online, Makassar----Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, yang juga bakal calon gubernur Sulsel periode 2018-2023 mengaku memiliki poin plus dibanding bakal calon gubernur Sulsel yang lain.
Agus mengatakan, disaat para bakal calon yang lain baru bisa sebatas menyampaikan rencana atau berkata 'akan melakukan', ia sudah berbuat atau bekerja, dan memberikan bukti kepada masyarakat Sulsel berupa hasil kinerjanya selama kurang lebih 10 tahun mendampingi Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.
"Yang lain baru 'akan', kita sudah melakukan. Dan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. PDRB Sulsel 8 tahun lalu itu hanya Rp9 juta per orang per kapita, saat ini sudah menjadi Rp44 juta lebih. Tahun depan target kita itu diatas Rp50 juta. Angka kemiskinan juga mampu diturunkan dari 14% jumlah penduduk miskin menjadi 9%," kata Agus, saat membuka Pelatihan Usaha Mandiri, di gedung LPMP, Makassar, Sabtu (30/9/17).
Mantan ketua DPRD Sulsel itu mngungkapkan bahwa keberhasilan yang telah diraih provinsi Sulsel tersebut tidak terlepas dari sumbangsih sektor pertanian. Dimana saat ini Sulsel memiliki kurang lebih 700 ribu hektare sawah (tadah hujan dan irigasi teknis), dengan surplus beras sebesar 2,2 juta ton.
"Itu masih bisa ditingkatkan lagi dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di daerah-daerah yang selama ini belum bisa dimaksimalkan karena terkendala masalah akses dan infrastruktur. Ini yang ingin saya lanjutkan," tuturnya.
Selain itu, Agus yang pada pilgub mendatang akan berpasangan dengan Aliyah Mustika Ilham ini juga menyampaikan bahwa hal yang kedepan harus diwaspadai adalah titik puncak kejenuhan di bidang pertanian, yang saat ini tanda-tandanya mulai terlihat.
Untuk itu, pada kesempatan tersebut Agus juga memaparkan konsep pengembangan kawasan dengan megoptimalkan semua potensi yang dimiliki daerah-daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah dan pesisir yang akan dijalankannya jika dipercaya dan diberi amanah oleh masyarakat untuk kembali memimpin Sulsel.
"Saya paham betul bahwa saat ini potensi yang dimiliki daerah-daerah terpencil itu sulit untuk dikembangkan karena terkendala masalah infrastruktur. Kabupaten tidak mampu membiayai pembangunan di daerahnya secara optimal. Jadi jangan heran kalau di Sulsel itu, dana desa lebih banyak digunaian membangun infrastruktur. Itu karena kondisi kita disini berbeda dengan di Jawa," pungkasnya.
Olehnya itu, Agus yakin konsep pengembangan kawasan yang akan dujalankannya tersebut bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Kita saat ini sudah persiapkan dukungan pelabuhan, bandara, dan kereta api untuk memudahkan pendistribusian komoditi hasil-hasil bumi dari daerah-daerah. Nanti tinggal bagaimana kita bangun dan perbaiki semua akses penghubung ke daerah-daerah terpencil. Baik itu jalan maupun membagun bandara di pulau-pulau untuk mengangkut hasil bumi daerah tersebut," imbuhnya.(*)
Editor : BN | Sulsel | Dny
