Sabtu, 12 Maret 2022

Kesekian Kalinya Kantor ACM Didemo, Pihak Manajemen Belum Respon.

Tags



BN Online, Jakarta Utara - Untuk kesekian kalinya Kantor Aku Cinta Memiles (ACM) di Sunter Agung, Tanjung Priok Jakarta Utara, didemo oleh para customer yang  menunut hak-haknya, Kamis, 10/3/2022.

Meskipun sudah beberapa kali didemo, pihak manajemen ACM belum memberikan respon ataupun solusi terhadap tuntutan para pendemo tersebut.

Ada 7 Lawyer yang dikirim pihak Memiles yang terdiri dari 2 tim lawyer, dari tim Susilo 3 orang salah satunya Joko, dan dari tim Tito Hananta, 4 orang saat aksi di kantor ACM, Sunter Agung, Jumat, 4/3/2022, namun tak seorangpun yang memberi atau menyampaikan pesan ataupun solusi meskipun sudah sekian kali digelar aksi di kantor Memiles ini  dan terbukti hingga demo kali ini Kamis, 10/3,  masih belum ada juga niat baik dari Memiles.

Sama saat demo pada tanggal 22/2/2022 di lokasi yang sama, Wilman Pardamean S.H. lawyer dari kantor advokasi Gultomhananta & Co. yang dikirim pihak menajemen Memiles hanya mendengarkan aspirasi kami namun juga tak ada kelanjutannya hingga hari ini, demikian papar DV.


Menurut DV Hermawan, dalam aksi minggu lalu, Jumat, 4/3/2022, juga ada  dialog yang dimediasi oleh kapolsek dan wakapolsek Tanjung Priok di tengah aksi unjuk rasa yang berlangsung di Kantor  ACM, Sunter Agung, Jakarta Utara tersebut.


Dalam kesempatan itu ke 7 orang lawyer Memiles, hanya mendengarkan tuntutan kami lalu akan disampaikan ke CEO
dan Kapolsek (Tanjung Priok, red.) sebagai mediator, meminta jawaban dari lawyer (CEO) dalam seminggu.

"Hari ini pas genap seminggu gak ada jawaban makanya demo lagi," kata DV.

DV Hermawan menambahkan, tuntutan kami masih sama yaitu minta kembali uang top up/refund namun pihak manajemen belum memberikan respon.

"Sementara hari ini Kamis, 10/3/2022, jelas DV, peserta aksi menyasar ke 3 lokasi,
kunjungan ke YLKI pusat di Jl. Pancoran VII Jakarta Selatan, Kantor ACM Memiles di Sunter Paradise 2,  Sunter Agung, Jakarta Utara dan
Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), namun staff OJK via sambungan telepon menganjurkan Zoom karena Kantor sedang Work From Home (WHf)/kerja dari rumah," beber DV.

Kunjungan ke YLKI, sambung DV, tidak bertemu pimpinan karena sedang berada di luar kantor.  Staff hanya menyerahkan formulir pengaduan saja selanjutnya akan dipelajari dulu.

AMR, mantan pengurus Keluarga Besar Memiles Indonesia (KBMI) mengatakan seharusnya KBMI sebagai wadah untuk menjembatani tersalurnya aspirasi para member/customer ACM, faktanya malah tak peduli.

"Seperti yang kita lihat sekarang ini KBMI seharusnya bisa menengahi, tapi selama ini masa bodoh, acuh gitu lho, gak mau memperhatikan member, gak mau membawa aspirasi-aspirasi yang member punya," Ujar AMR saat ditemui di lokasi aksi.

Sehingga, sambung AMR, itulah titik jenuh saya berada di wadah member ini (KBMI). Tupoksinya sudah gak jelas.

Menurut AMR, kalau KBMI menjalankan tupoksinya ini (demo member) tidak akan terjadi. Karena bila melihat kejadian ini apa salahnya ketua aksi diajak berkomunikasi tapi malah pihak KBMI bersikap arogan dengan memelintir video seakan-akan yang demo butuh prioritas.

DV selaku ketua  paguyuban/tim GERTAK MM (Gerakan Menuntut hak Member Memiles)  yg menaungi 460an member memiles Jawa Bali ini juga menjelaskan alasan mereka tak melaporkan Sanjay ke pihak berwajib karena masih mengharapkan  adanya dialog secara kekeluargaan.

Sebagaimana diberitakan Bidiknasional.co.id sebelumnya kasus ini timbul akibat promo-promo ACM melalui aplikasi tidak ditepati hingga member merasa tertipu hingga miliaran rupiah.

Sistem top up yang langsung ditranfer ke rekening Sanjay dengan bonus-bonus yang menggiurkan dari mobil seharga ratusan juta,  rumah hingga apartemen, bila syarat dan ketentuan tercapai tak terealisasi meskipun semua syarat dan ketentuan sudah terpenuhi.
(dar).