Kamis, 15 Juni 2017

Warga Dusun Bontomanai Utara Desa Paitana, Tolak Rastra Bulog, Karena Hitam dan Berkutu

Kamis , 15 Juni 2017 | 09:00 | Wita


Pantauan BN Jeneponto, diBontomanai utara Paita, Kec.Turatea Jeneponto, Kamis 15 Juni 2017 nampak restra hitam dan berkutu (Agus Munte)


BN Online, Jeneponto----Setelah ditolak beberapa desa diJeneponto, karena beras bulog hitam dan berkutu, seperti desa ujung bulu kecamatan Rumbia Bulan lalu, kini beras pra sejahtera (RASTRA) itu kembalikan dikeluhkan masyarakat, soalnya Rastra atau masyarakat penerima manfaat biasa menyebutnya sembako, yang kini telah disalurk kembali ke desa Paitana, kec Turatea, kab.Jeneponto.

Awalnya masyarakat merasa gembira dan  bersyukur begitu mereka mendengar kalo rastra sudah disalurkan bahkan sudah ada di rumah kepala dusun masing-masing.

Apa lagi dibulan Ramadhan seperti ini yang tentunya sebagian masyarakat sangat mengharapkannya. Akan tetapi kegembiraan mereka pupus kembali setelah sebagian warga melihat kondisi beras tersebut,  beras yang sudah ada itu, tidak layak konsumsi.

Karena berasnya sudah mulai berkutu dan warnanya kekuning-kuningan, hitam bahkan biji berasnya sebagian sudah hancur berserbuk atau berdebu Sehingga ada salah seorang warga mengatakan mungkin beras ini cocoknya diberikan saja keternak.

Keluhan itu diungkapkan kepala dusun sunggu Manai Utara desa paitana, Baso Libu kepada BN online Jeneponto, sekitar dirumahnya dipaitana, jam 9.00 wita kamis, 15 Juni 2017.

"Saya selaku kepala dusun, saya tidak habis pikir bisa - bisanya pihak Bulog menyalurkan lagi Rastra dengan kondisi yang tidak layak konsumsi seperti itu" keluhnya Baso Libu.

Baso menjelaskan bukan pertama kalinya ini bulog memberikan berasnya dalam kondisi begini, akan tetapi sudah sering kalinya.kini beras didusunnya berjumlah 132 karung berkutu dan berwarna hitam walaupun ini sudah berulang terekspos dimedia pada bulan-bulan sebelumnya, baik melalui media cetak maupun melalui media elektronik,tapi tidak membuat efek jera bagi pihak Bulog, karena 132 karung berasnya rusak, hitam berkutu. Ujarnya kesal.

Dikatakan kasus ini, bukan cuma di desa Paitana saja, tetapi sudah pernah juga terjadi di desa - desa dan kecamatan lain seperti yang terjadi di kecamatan Rumbia dan kecamatan Tarowang  pada penyaluran rastra Bulan yang lalu. 
      
Untuk itu Baso berharap, seharusnya masyarakat tidak pantas mendapat beras dengan kualitas seperti itu karna diluar daerah kabupaten Jeneponto terkenal sebagai daerah penghasil beras terbaik kualitasnya juga. Harapnya.



Penulis : BN | Jeneponto | Agus Munte

Editor   : BN | Sulawesi Selatan | Dny

News Of This Week