Sabtu, 12 September 2020

SD Negeri Lariang Bangi 1, Persiapkan Prokes Covid - 19 Hadapi PBM Tatap Muka

Sabtu, 12 September 2020

BN Online, Makassar --- Sejak terjadinya pademi Covid - 19 pada bulan Maret 2020 hingga sekarang. dan untuk menghindari penyebaran agar tidak semakin meluas dikalangan dunia pendidikan, pemerintah telah menghentikan proses belajar mengajar tatap muka dengan meroba pola belajar mengajar secara online.


"Pola ini dinilai cukup epektif sampai batas waktu yang belum pasti. PBM tatap muka akan kembali bila pademi ini benar - benar dikatakan aman".


"Untuk menekan dan mengantisipasi segala sesuatu yang kemungkinannya bisa saja terjadi pada diri kita, maka dari itu untuk menghindari dampak dari pademi global, anjuran pemerintah ini wajib kita terapkan suka atau tidak suka harus kita perhatikan seperti halnya menerapkan protokol kesehatan Covid -19 di lingkungan sekolah maupun dilingkungan lainya,". Demikian dikatakan oleh Drs. Sudirman. M, Pd,  selaku Kepala SD Negeri Lariang Bangi 1 pada Bidik Nasional di ruang kerjanya, Sabtu ( 2020/09/12 ) 10:52.WITA.


Lanjutnya, berbagai pembenahan lingkungan sekolah terkait Prokes Covid -19 ini telah kami sediakan, diantaranya sarana cuci tangan (Wastafel) telah terpasang di sejumlah titik didepan kelas lengkap dengan sabun, hands sanitizer, masker dan lain- lain.


"Berdasarkan jumlah keseluruhan kelas, sebayak 24 ruang kelas, maka sebanyak itu pula kami telah menyediakan sarana tempat cuci tangan serta pasilitas pendukung lainya, ini sebagai upaya jika nanti diberlakukan belajar tatap muka," sambungnya.

Terkait dengan pembelajaran daring pada semester awal tahun ajaran baru 2020-2021, berdasarkan laporan guru kelas masing- masing mulai kelas I hingga kelas VI, Alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar.


"Para guru telah menjalankan tugasnya sesuai dengan tupoksinya, meski demikian selama penerapan pembelajaran daring ini diberlakukan terutama para orang siswa kerap menyampaikan sejumlah kendala, wajar suatu hal yang positif, keluhannya itu suatu hal yang biasa dan itu bisa juga terjadi pada sekolah- sekolah lain. Jadi intinya mari kita carikan solusi yang terbaik demi anak-anak bangsa," tutupnya. (Sy@h)