Minggu, 21 Maret 2021

UPT SPF SD Inpres Cilallang Makassar Gelar Workshop Kedua Bersama Lemina Tentang MKM



BN Online, Makassar -- Unit pelaksana Tehnis (UPT) Satuan Pendidikan Formal (SPF) SD Inpres Cilallang Makassar bersama Lembaga Mitra Ibu dan Anak (Lemina) baru - baru ini menggelar workshop tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), Sabtu (20/03/2021).


Dra. Hj. Hasnia selaku kepala sekolah SD Inpres Cilallang Makassar mengatakan, kegiatan Lemina untuk kesehatan ibu dan anak. Workshop ini sudah yang kedua kali Lemina datang ke sekolah SD Inpres Cilallang Makassar. Kegiatan pertama itu dilaksanakan pada bulan Februari 2021 lalu.


Kegiatan pertama, dulunya semua guru pengajar yang di berikan arahan dari Lemina. Hari ini giliran orang tua peserta didik dan peserta didik itu sendiri. Untuk seluruh peserta didik kegiatan ini sangat penting dilaksanakan agar mereka mengetahui apa itu menstruasi (haid).


Hari ini ada tiga sesi Lemina di sekolah ini. Sesi pertama, orang tua peserta didik di berikan pengarahan. Setelah itu masuk sesi Kedua yaitu siswi yang telah mendapat haid (10 orang). Sedangkan pada sesi ketiga masuk pada peserta didik laki - laki, imbuhnya.



Dra. Hj. Hasnia, menjelaskan, kenapa kami panggil juga peserta didik laki - laki karna biasanya jika mereka melihat teman sekelasnya (perempuan) mendapat haid (Mens), mereka biasanya memberikan cemohan atau mengejek temannya itu. Makanya, peserta didik laki - laki juga di berikan arahan agar memahmi bahwa haid itu adalah penyakitnya perempuan, jelasnya.


Kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak mulai pukul 08.00 - 11.00 Wita pagi. Kegiatan ini di bagi menjadi 3 (tiga) sesi. Pukul 08.00 - 09.00 pagi adalah sesi pertama, sesi kedua yaitu pada pukul 09.00 - 10.00 pagi, sedangkan sesi ketiga yaitu pada pukul 10.00 - 11.00 Wita pagi.


Kegiatan ini kami laksanakan sesuai protokol kesehatan. Semua peserta yang hadir harus memakai masker dan sebelum masuk mereka semua terlebih dahulu mencuci tangan. Ini dilakukan sesuai arahan pemerintah untuk mencegah terjadinya Covid-19 di sekolah.


Selain itu, selaku kepala sekolah saya membagi menjadi tiga sesi adalah untuk meminimalisir terjadinya Covid-19 di sekolah dan untuk menghindari kerumunan, makanya saya bagi menjadi tiga sesi.


Saya berharap setelah ini untuk peserta didik laki - laki, kedepannya jika ada temannya (perempuan) yang dapat (haid) jangan di ejek. Kasihan biasa temannya yang di ejek itu menangis selah di ejek, tutup Hasnia.(ILHO)




(Red)