BN Online, Makassar ----UPT SD Inpres Layang Bertingkat Makassar, di datangi TIM Verifikasi Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Disdik Kota Makassar yang terdiri dari, DR Syarifuddin, dan 3 orang pengawas yang juga bertindak selaku koordinator Kecamatan Bontoala Kota Makassar, pagi tadi Sabtu ( 5/6-21).
Tim Pemantau Satgas Covid -19 datang berkunjung untuk melakukan penilaian (verifikasi) terhadap kesiapan pihak sekolah dalam melakukan pembelajaran tatap muka yang diagendakan berlangsung mulai Awal Juli 2021.
Saat ditemui awak media ini, Hj. Lili Suratin M, M. Pd selaku Kepsek menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakannya verifikasi ke sekolah untuk memastikan kesiapan pembelajaran sekolah tatap muka yang akan dimulai pada bulan juli mendatang.
"Di dalam verifikasi itu harus memenuhi semua persyaratan-persyaratan sesuai dengan aturan protokol kesehatan Covid-19 untuk dimulainya pembelajaran, karna itu penting tim Satgas datang untuk menilai layak apa tidak sekolah tersebut untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka," tuturnya.
Lanjutnya, adapun yang diverifikasi adalah penerapan dan perlengkapan protokol kesehatan yang telah dipenuhi oleh sekolah termasuk tempat cuci tangan, hand sanitizer, thermo gun dan kebersihan lingkungan sekolah termasuk toilet, SK team PTM sekolah, Fakta integritas serta Jadwal belajar PTM.
"Kemudian hal yang paling utama menurut Hj. Lili Suratin M, M. Pd adalah persyaratan atau izin dari Komite Sekolah."Ini merupakan persyaratan mutlak dan juga ijin dari orang tua murid untuk memulai pembelajaran di sekolah,". Urainya
Untuk tempat duduk kami akan jaga jarak begitupun dengan kelas yang digunakan untuk PTM juga tidak berdampingan artinya akan dipisahkan oleh satu kelas yang dikosongkan. Dalam pembagian rombongan belajar, dibagi menjadi 2 shift yaitu dengan jadwal per tingkat.
"Senin dan Rabu untuk kelas I, II, III, jam 7: 30 s/d jam 9: 30, Kamis dan Sabtu untuk kelas IV, V, VI jam 7;30 s/d jam 9;30. Dalam satu minggu, siswa melakukan PTM terbatas dengan total 2 jam. Kita tetap menggunakan sistem 1 kelas dibagi menjadi 2 ruangan. Karena ada 14 kelas ruangan belajar" paparnya.
Dan dihadiri oleh tim verifikasi satuan tugas (satgas) percepatan penanganan Covid-19 Disdik Kota Makassar, guru-guru dan tenaga pendidik.
