Kamis, 08 Desember 2022

Ada Peran Pengganti Saat Rontgen dan Periksa Darah di Takalar? Dr Asriadi Bilang Begini

Tags


 

BN Online, Takalar - Hajatan Pilkades serentak di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan(Sulsel) telah usai, pada tanggal 04 Desember 2022. Ternyata telah diketahui masyarakat. Namun ada cerita lain yang menggelikan, sekaligus ada dugaan tindak pidana dan kejahatan profesi, terjadi di desa Banggae Kec Mangarabombang (Marbo)Takalar.


Selasa 06 Desember 2022, malam, sekira pukul 19.30 Wita, wartawan media ini ditelpon oleh seorang warga desa Banggae. Penelpon berharap untuk datang ke desa Banggae menemui Syamsuddin Ja'far Dg Awing, Cakades(Calon Kepala desa) nomor urut III saat Pilkades(Pemilihan kepala desa) lalu.


Dari sebrang, penelpon mengatakan bahwa Dg Awing diduga tidak diperiksa darahnya dan tidak ada Rontgen


Agar lebih jelas kalau bisa datang di desa Banggae biar Dg Awing, jelaskan, pinta penelpon 


Syamsuddin Ja'far Dg Awing saat ditemui di gudang, Selasa(12/6/2022) malam, kroscek informasi yang diterima wartawan media ini. Di kediaman Awing nampak banyak warga, ada yang tinggal di halaman rumah dan ada sebagian di dalam rumah.


Awing sapaan karib Syamsuddin Ja'far, mengatakan, "Saya tidak menyangka bisa menerima surat keterangan sehat, pada hari itu. Padahal pemeriksaan kesehatan terhadap diri saya tidak lengkap."


Awing pun menceritakan rangkaian pemeriksaan kesehatan yang diikuti pada dua hari terakhir menjelang penutupan pendaftaran Cakedes, pukul 24.00 Wita itu.


Menurut Awing, pada hari pertama, dirinya mengikuti tes kejiwaan, yakni mengerjakan atau menjawab soal kurang kebih 500 soal. Kemudian diperiksa sarafnya, tetapi tidak selesai. 


“Pada hari kedua, pemeriksaan kesehatan dilanjutkan dengan pemeriksaan gigi (THT).

Kemudian pemeriksaan jantung dan bagian organ dalam. Pada saat itu saya kurang sehat, (batuk-batuk) sehingga tidak rontgen, 

Jadi yang rontgen diduga diganti oleh adik dari salah satu Cakades berinisial FS. Ada pun adiknya FS berinisial ARS," ungkap Awing.


Kalau soal pemeriksaan Narkoba, saya juga diperiksa tapi tidak lengkap. Sama dengan hari pertama pemeriksaan saraf dan jiwa juga tidak lengkap.


Lanjut Awing menyatakan, "Lelaki ARS juga diduga diambil darahnya pada saat tes Narkoba."


Awing tegas mengatakan, "Pada hari ke dua kira-kira-kira-kiira jam 12 00 Wita, saya pasrah dan putuskan pulang tidur siang. Karena selain tidak lengkap pemeriksaaan, saat itu banyak tenaga medis termasuk banyak dokter sudah pulang,"


"Namun faktanya sore hari jelang penutupan pendaftaran ada petugas yang ke rumah mengantar surat keterangan sehat yang ditandatangani dokter," beber Awing   


Lebih lanjut Awing menceritakan, "Kira-kira dua hari setelah pengumuman nama-nama Cakades, lelaki FS menelepon saya mengatakan belum lengkap rekap kesehatannya sehingga Dia meminta saya untuk diperiksatetapi saya tidak mau dan saya menyampaikan kepada lelaki FS bahwa kalau belum lengkap mengapa dokter tanda tangan surat kesehatan saya Dan bila ada yang diminta pertanggung jawaban hukum maka seharusnya yang tanda tangan pada surat kesehatan itu 


Kemudian ada lagi pesan lewat media sosial WhatsApp dari seorang yang mengaku pegawai Rumah Sakit Padjonga Daeng Ngalle Takalar memesan agar saya ke Rumah Sakit untuk diperiksa tetapi saya menolak 


Pada saat jurnalis media ini pamit pulang ada beberapa warga wajah lugu, dengan suara pelan meminta agar dibantu untuk sebuah kebanaran. 


Terpisah, Direktur Rumah Sakit Haji Padjonga Daeng Ngalle Takalar Dr Asriadi Ali yang terungkap

melalui pesan media sosial WhatsApp Rabu(12/7/2022). Tentang dugaan peran pengganti saat rontgen dan tidak diperiksa darahnya 

Dr Asriadi Ali melalui pesan WhatsApp Rabu(7/12/2022), mengatakan 

"Berkas yang kami tanda tangani adalah berkas yang sudah dilakukan pemeriksaan, jadi jika tidak ada dokumen pemeriksaannya sesuai dengan nama maka kami tidak akan mengeluarkan surat keterangan." (M.Said Welikin)


Editor : Nasution