Kamis, 17 April 2025

Wali Kota Munafri Ingin BUMD Pangan Jadi Pilar Ekonomi dan Ketahanan Daerah



BN Online Makassar — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat ketahanan pangan melalui optimalisasi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) atau yang dikenal sebagai BUMD. Rabu (16/04).


Langkah strategis ini muncul dari keinginan Munafri untuk melahirkan inovasi baru yang dapat mendorong kemandirian pangan sekaligus menstabilkan perekonomian daerah, khususnya di sektor pangan.


Menurut Munafri, sektor pangan adalah kebutuhan pokok yang tidak boleh diabaikan. Karena itu, BUMD di Makassar perlu memainkan peran lebih besar sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang tangguh dan berkelanjutan.


Dorongan ini membuatnya melakukan kunjungan dan diskusi intensif dengan BUMD pangan DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda), salah satu BUMD pangan paling maju di Indonesia.


Dalam pertemuan tersebut, Munafri bertemu langsung dengan Direktur Keuangan dan Umum Food Station, Julius Sutjiadi, membahas sejumlah strategi penting dalam tata kelola pangan daerah.


Topik yang dibahas meliputi peningkatan kualitas produksi pangan, kelancaran pasokan, distribusi yang merata hingga pengendalian harga agar tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.


Munafri mengungkapkan, banyak hal yang bisa dipelajari dari model pengelolaan BUMD pangan di Jakarta yang telah terbukti sukses menjaga ketersediaan pangan dan menekan inflasi di wilayahnya.


"Kami bertemu pihak BUMD DKI Jakarta. Ada banyak hal yang bisa kami pelajari untuk diterapkan di Makassar, khususnya dalam pengembangan sektor pangan. Ini penting bagi pembangunan daerah," ujarnya, Rabu (16/4/2025).


Politisi yang akrab disapa Appi itu menegaskan bahwa penguatan BUMD pangan akan menjadi langkah kunci dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi warga Makassar.


Ia pun mengaku optimis, jika dikelola dengan baik dan profesional, BUMD pangan di Makassar dapat memainkan peran vital sebagai stabilisator harga dan pelindung konsumen dari lonjakan harga pangan.


Menurut Appi, pengalaman yang diperolehnya dari Jakarta akan menjadi bekal untuk memperkuat Perumda pangan di Makassar, terutama dalam merancang kebijakan dan skema usaha yang berkelanjutan.


Selain belajar dari luar, Appi menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi lokal seperti Perusda Rumah Potong Hewan (RPH), yang menurutnya bisa mengembangkan produk-produk unggulan berbasis kebutuhan pangan masyarakat.


“RPH itu bukan hanya pemotongan hewan, tapi bisa dikembangkan menjadi pusat pengolahan dan distribusi protein hewani yang mendukung ketahanan pangan,” jelasnya.


Ia juga melihat BUMD pangan memiliki potensi besar dalam menstabilkan harga pasar. Dengan kontrol dari pemerintah, mekanisme pasar yang merugikan masyarakat dapat ditekan seminimal mungkin.


Tak hanya soal ketahanan, Appi juga melihat peran strategis BUMD dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Inovasi dan ekspansi usaha yang dilakukan bisa membuka lebih banyak peluang usaha dan kerja.


"BUMD pangan harus menjadi bagian dari solusi jangka panjang. Tidak hanya hadir saat krisis, tapi terus hadir menjaga keseimbangan antara produksi dan konsumsi masyarakat," tegasnya.


Dengan semangat dan strategi baru ini, Pemkot Makassar berharap BUMD sektor pangan bisa menjadi ujung tombak pembangunan ekonomi daerah dan menciptakan sistem pangan yang berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.



Red*

News Of This Week