Selasa, 08 Agustus 2017 | 11:00 | Wita
BN Online.Jeneponto,-Kepala seksi bidang PSP dinas pertanian(Dinta) kabupaten Jeneponto, Sukamaluddin diduga kuat melakukan pungutan liar (pungli) terhadap 40 orang kelompok yang pembayaran dananya sebesar 30 % nyebrang dari 2016 ke 2017 atau sisa pembayaran awal atau termin pertama tahun 2016 sudah terbayar sekitar 70% namun sisanya nyebrang ke tahun 2017.
Proyek tersebut antara lain pompanisasi, Pembuatan embun, Proyek Jaringan Irigasi (PJI) pompanisasi Rp80 juta lebih. Modus operandi yang diduga dilakukan oleh Sukamaluddin, penjabat yang baru sekitar 6 bulan menjabat sebagai kepala seksi dibidang PLA tersebut dan kini bernama bidang pSP,sukamaluddin mengancam kepada 40 anggota kelompok tanah, dengan caranya sendiri, yaitu kalau kelompok tidak diil dalam membayar Rp3 juta hingga Rp4 juta,maka sisa dana kelompok tidak akan dicairkan,begitu nada pembicaraan yang disampaikan sukamaluddin terhadap beberapa kelompok Tani.
Hal itu disampaikan oleh tim investigasi LSM LMRI kab.Jeneponto, Syamsuddin Awing Kampala kepada, BN Online Jeneponto, diMasjid Agung Jeneponto, usai sholat Jumat,sekitar jam 13.00 wita Jumat (4/8)lalu.
Kepada BN online Jeneponto,Awing panggilan Akrab syamsuddin,itu mengakui jika dirinya termasuk yang jadi korban, membayar Rp3 juta kepada Sukamaluddin, serta pengakuan dari beberapa kelompok tani yang telah membayar antara RP 3 juta hingga RP 4juta rupiah,sehingga kami perkirakan sukamal mengantongi dana hingga ratusan juta rupiah,hasil pungli,nanti juga saya sebutkan nama-nama kelompok tani yang memberikan uang kepada sukamaluddin,ungkap Awing kepada BN online Jeneponto.
Terkait tudingan itu,kepala seksi PLA atau PSP dinas pertanian Jeneponto, Sukamaluddin saat dikonfirmasi BN Online Jeneponmto, dikantornya,sekitar jam 11.00 wita Selasa, 8 Agustus 2017, menyangkal dan mengatakanitu hanya fitnah saja yang dilontarkan oleh syamsuddin Awing Kampala." Itu tidak benar, hanya fitnah,karena saya tidak pernah pungli atau memintai para kelompok tani memberikan uang kesaya"ungkap Sukamaluddin.
Pada bagian lain Sukamaluddin, mengungkapkan kalau dirinya, dituding ambil uang sama kelompok tani sebesar Rp3 juta hingga RP4 Juta, karena saudara harus tahu, Syamsuddin Awing ini berkohar-kohar karena tidak dapat proyek didinas pertanian, padahal hal ada juga, pengusulannya masuk, namun tidak dapat jadi saya na carikna lobang, bilang saya pungli.
Kendati demikian akhirnya Sukamaluddin, luluh hatinya kepada BN online Jeneponto, jika memang dirinya mengakui dikasi oleh beberapa kelompok tani, sebagai ucapan terima kasih,karena cair sisa dananya, akan tetapi,saya tidak pernah tentukan berapa saya mau dikasih, jadi tidak pernah tudingan Awing bhawa saya tentukan atau patok Rp 3 juta atau Rp4 juta,tapi terserah ke ihlasan para kelompok tani.ungkap Sukamaluddin.(Agus Munte)
Esitor : BN | Sulsel | Dny