Jembatan Munte Terputus, Akibat banjir Bandang, Selasa 22 Januari 2019.
BN Online, Jeneponto----Pasca banjir yang menghanyutkan 10 buah rumah disungai Munte kampung Munte, Uma dan Loppong desa Bontomate, ne kec Turatea Jeneponto, sekitar jam 4 sore, Selasa 22 Januari 2019 lalu.
Aktivitas warga setempat ber angsur mulai jalan, yang sebelumnya 300 warga mengungsi saat itu ke dusun Bungunarana kec Turatea yang berada diketinggian dari bantaran sungai Munte. Namun masih ada sebagian warga masih berada dirumah keluarga.
Pantauan BN Online Jeneponto, sejak Selasa 22 Januari hingga hari kedua Kamis 24 Januari pasca banjir sejak Selasa 22 hingga Kamis 24 Januari 2019 belum ada nampak bantuan logistik dari pemkan Jeneponto, kecuali dari penjabat kepala desa Bontomate, ne kec.Turatea oleh suaib liwang sudah menyerahkan beras kepada korban banjir diMunte kemarin, termasuk bantuan dari salah satu sekolah SMP dikecamatan Turatea.
Parahmya lagi, pasca banjir tersebut yang meninggalkan ber ton sampah kayu dan plastik masih menumpuk dikolom rumah beberapa rumah milik korban, karena sudah dua hari personil dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Jeneponto yang dipimpin Ir Anwaruddin belum pernah melihat apalagi kelokasi diMunte dan Uma sejak dua hari lalu, termasuk dinas lingkungan hidup belum melihat kondisi diMunte, padahal awal banjir selasa lalu warga Munte mendatangi kantor BPBD dikarisa,tapi belum ada konfirmasinya.
Bukan hanya itu,pihak PLN juga sudah tiga hari pasca banjir yang membuat beberapa kabel lisrik di Munte dan Uma putus jaringannya, namun sudah tiga hari pln belum juga perbaikan, padahal warga setempat sudah melaporkan sejak kemarin. Akibatnya kampung didua dusun sunyi senyap bak kampung mati dimalam hari membuat warga semakin takut kembali kerumahnya, apalagiselalu ada berita hoax yang menakuti warga bahwa bendungan Kelara kareloe jebol, membuat warga takut kembali kekampungnya.(Agus Munte).
Editor : | BN Online | Dny
