Jumat, 13 Agustus 2021

Ucapkan Dua Kalimat Syahadat, Warga Binaan Rutan Bantaeng Jadi Muallaf di Hari Jum’at Berkah

Tags


BN Online Bantaeng,--Untukmu Agamamu dan Untukku Agamaku, inilah ungkapan yang paling tepat dalam menggambarkan toleransi yang diberlakukan oleh Rutan Bantaeng dalam mendukung setiap warga binaan untuk dapat memeluk dan beribadah sesuai dengan keyakinan masing – masing. Begitu pula dengan keinginan dan keyakinan bagi setiap warga binaan yang memilih untuk berganti keyakinan tanpa intervensi dari siapapun


Hari ini Jum’at (13/08) Pukul 10:00 WITA, Salah seorang warga binaan wanita yang sedang menjalani masa pidana di dalam Rutan Kelas II B Bantaeng, menjalani proses untuk menjadi muallaf (masuk islam) yang sebelumnya memeluk agama kristen. 


Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam Mesjid At-Taubah Rutan Bantaeng, yang dihadiri oleh Kepala Sub Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (KEMENAG) Kabupaten Bantaeng, Sopyan Y, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bantaeng, Ustadz Ridwan yang menuntun langsung untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, dan Seorang Tenaga Pengajar dari KEMENAG Kabupaten Bantaeng, H. Muriati. 


Usai mengucapkan dua kalimat syahadat, warga binaan yang namanya enggan disebutkan ini mengucap hamdalah dan berjanji untuk terus mempelajari agama islam. 


“Saya ingin berterima kasih kepada bapak Kepala Rutan dan Bapak Kasubsi Peltah yang telah memfasilitasi keinginan saya untuk memeluk agama islam. Demi Allah SWT, keinginan saya ini betul-betul murni dari saya sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun, bahkan sebelum menginjak Rutan Bantaeng” Tegas warga binaan tersebut. Ia juga berjanjj bahwa akan mempelajari islam dengan sebaik-baiknya baik di dalam maupun diluar Rutan (bebas) nantinya. 


Kepala Rutan Kelas II B Bantaeng, Ince Muh. Rizal, saat ditemui diruangannya mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu hal yang sudah sepatutnya dipenuhi oleh pihak Rutan Bantaeng demi memenuhi hak-hak warga binaan terkait kepercayaan dan agama masing-masing. 


“Dalam segala bentuk proses pembinaan, baik itu dalam bentuk kemandirian maupun keagamaan bagi warga binaan harus terlepas dari bentuk pemaksaan (compulsion), apalagi jika hal tersebut menyangkut tentang agama dan kepercayaan. Semoga warga binaan yang bersangkutan bisa dengan giat untuk belajar sholat, membaca al-qur’an dan akidah akhlak dalam islam” Pesannya. 


Sumber :Humas Rutan Bantaeng

Editor : Edhy BN