Selasa, 21 Juli 2020

Pendaftaran Ulang PPDB TA 2020, SMPN 6 Makassar Lakukan Pembelajaran Sesuai Himbauan Pemerintah, Simak Penjelasannya!

Tags

DR. H. Munir, M. Ag, Kepala SMPN 6 Makassar

BN Online, Makassar--Pendaftaran ulang bagi peserta yang lulus Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Daring Full tahun ajaran 2020/2021, di SMP Negeri 6, yang letaknya di Jl ImAhmad Yani No 25 Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Pendaftaran ulang siswa didik baru sangat antusias dan seluruh tahapan PPDB tahun ini telah selesai, baik jalur non zonasi maupun jalur zonasi. Tentu ditengah pandemi Covid-19 semua tahapan tersebut dilakukan secara online/daring full. Senin (20/7-2020).

Saat di temui oleh awak media ini, diruang kerja nya, Selasa (21/7-2020), DR. H. Munir, M. Ag, menjelaskan bahwa masa yang baru penerimaan siswa didik baru tahun ajaran 2020/2021 sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana banyak yang berbeda seperti yang pertama anak-anak diterima disekolah setelah proses semua selesai seperti pendaftaran ulang selesai.

"Dalam pembelajaran kali ini sangat berbeda, terutama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) berlangsung selama dua hari, setelah itu baru kita masuk pembelajaran dan pembelajaran ini sementara dilaksanakan harus dengan online/daring full, anak-anak masih tetap dirumah dan guru merancang pembelajarannya," terangnya.


Ia menambahkan, Walaupun sulit namun hal ini tetap harus dilakukan. Dan ia berharap ada kerjasama antara sekolah dengan pihak orang tua agar anak-anak dapat disiplin dan bisa mengikuti jadwal pelajaran yang telah diberikan oleh sekolah.

"Karena kalau tidak disiplin atau tidak ada kerjasama, hal itu akan sangat sulit karena pihak guru tidak bisa memantau bagaimana disiplinnya anak-anak dirumah," ujarnya.

Selain itu, H Munir juga menjelaskan bahwa untuk mensukseskan proses belajar mengajar, pihak tenaga pengajar harus membangun kerjasama dan harus saling pengertian dan keterbukaan orang tua sangat dibutuhkan. Dari hal tersebut, ia menerima banyak keluhan di antaranya beberapa anak tidak mempunyai perangkat gadget/wifi dan orang tua siswa/wi harus memberitahu pihak sekolah agar dicarikan solusinya.

"Ada beberapa masalah yang katanya anak-anak tidak bisa membeli kuota dan itu juga harus kita tahu jangan sampai itu cuma dijadikan alasan saja. Dan jangan sampai anak-anak itu dia bisa beli pulsa dan menelpon kemana-mana, sementara kuota tidak bisa dia beli," ucapnya.


Lebih jauh H Munir mengatakan bahwa sementara ini pihak sekolah tetap konssisten 32 per rombel, jadi seandainya suatu saat nanti anak anak sudah boleh masuk sekolah maka 32 itu akan dibagi dua lagi jadi 16 siswa perkelas kalau dimungkinkan mereka hadir di sekolah agar semua itu sudah dapat disiapkan, mulai dari fisiknya yang tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19 seperti chek suhu tubuh dan sebelum masuk dikelas harus cuci tangan pakai sabun yang saat ini telah disiapkan pihak sekolah.

"Di dalam kelas sekarang ini kita sudah atur bangku-bangku itu tinggal 16 bangku saja, jadi jarak nya sangat sesuailah. Adapun alat protokol kami juga pun sudah lengkap. Pembelajaran Insya Allah harus ada interaksi fisiknya kalau cuma melalui daring ada banyak hal yang tidak bisa kita lakukan," ungkapnya.

Selain itu, H Munir juga berharap mudah-mudahan saja kasus covid-19 ini segera berakhir, sehingga dapat kembali melakukan pembelajaran secara normal yang artinya normal  dalam arti sekarang dan bukan normal seperti sebelumnya.

"Normalnya seperti sekarang dan tetap disiplin disekolah juga tetap menjaga jarak semua pakai masker dan makanan juga di bawa dari rumah dan semua itu kita harus lakukan dengan kehidupan New Normal ini," tutup H. Munir.


Editor : | BN Online | Dny