Minggu, 20 Februari 2022

Korban Memiles Akan Demo Di Kantor ACM.

Tags

 

BN Online, Jakarta Utara - Ratusan anggota bisnis digital advertising Memiles yang merasa tertipu dan menjadi korban bisnis ini akan menggelar demo di kantor PT. Aku Cinta Memiles (ACM).


Tahun 2019 ada berdiri perusahaan Memiles yang bergerak di bidang  digital advertising dengan pola kerjanya mereka mengeluarkan promo-promo penjualan, kita disuruh beli slot iklan sesuai pilihan promo yang dia buat, demikian papar DV Hermawan, koordinator kelompok yang beranggotakan -+ 450 member yang merasa tertipu dan jadi korban, Jakarta Utara, Kamis,18/2/2022.

DV melanjutkan bahwa slot iklan yang dibeli itu dengan harga tertentu akan dapat hadiah2 sesuai pilihan reward. 

"Misalkan kita beli slot iklan seharga 5 (lima) juta rupiah kita akan dapatkan hadiah mobil honda HRV, ini misal saja ya," ungkapnya.


Terus dengan syarat dan ketentuan yang sudah dibikin perusahaan, lanjut DV, ya kita ikuti promo itu kita top up senilai 5 (lima) juta dengan harapan untuk mendapatkan hadiah yang dia janjikan.


"Setelah menunggu omzet nasional dan syarat dan  ketentuan yang dibikin perusahaan, kita sudah tercukupi semua," jelasnya.


"Pokoknya kita dah lewatin semua apa yang disyaratkan apa yang ditentukan tapi hadiah itu tak kunjung datang, ya akhirnya kita menuntut, mana hadiahnya?," tutur DV Hermawan


Tapi mereka ini, sambung  DV, melakukan kebijakan sepihak, katanya, ini kan jual beli putus, jadi kita beli slot iklan ini, kita sudah dapatkan slot iklan tersebut. 


DV  memaparkan, perusahaan menganggap jual beli putus, sementara hadiah yang dijanjikan  menjadi kebijakan perusahaan, jadi kita menunggu kebijakan perusahaan untuk memberi kita hadiah, Sebenarnya hadiah/reward tersebut merupakan kewajiban perusahaan bukan kebijakan sak enak udelnya sendiri.


"Padahal kita gak pernah butuh yang namanya slot iklan, kita top karena diiming-imingi hadiah," tegas DV Hermawan.


Siti salah seorang  anggota yang dalam ACM disebut Customer, menyetor tunai Rp. 50 juta karena iming-iming hadiah.


"Saya setor tunai 50 juta dan pada saat itu tertera lho di aplikasi,yg dijanjikan itu adalah, dapat apartemen dan uang, senilai ratus juta bahkan miliaran rupiah... tetapi memang ada SK,"jelas Siti.


Ada syarat dan ketentuan, lanjut Siti, yang harus kita patuhi, ini saya contohnya, ini adalah VIP #200 M,maka ketika tercapai omzet 200 Miliar maka saya sudah berhak menerima hadiah.


Hadiah yg menjadi hak saya itu banyak, untuk pertama pada saat itu, adalah 2 juta rupiah, 2 juta itu kali seribu kali. Seribu kali, setiap omzet bertambah 10 Milliar, kita dapat lagi 2 juta, 2 juta seperti itu, termasuk apartemen, dan uang miliaran rupiah pada omset tertentu.Itulah yang dipromosikan ke kita. 


Menurut Siti seharusnya sudah dapat di 2019 karena omzet sudah tercapai, pada saat dia itu (owner) di gerebek Polda Jatim dalam suatu acara, Desember 2019  di Surabaya, omzet sudah 760 M, sementara ini top up saya jatuhnya di 200 M.


"Pada saat itu saya pertanyakan, ini kapan saya dapat, untuk leader-leader, ada namanya head markting dan segalanya macam, pada BOP ini saya dah termasukkah atau belum?, ada bu Ester lho,  saya tanya," ujarnya.


"Oh... belum bu Siti, nanti di Januari sekalian," jawab Ester ditirukan Siti.


Memiles nama PT-nya awalnya Kam And Kam, kemudian menjadi ACM (Aku Cinta Memiles).

Saat ditahan di Surabaya, owner, Sanjay, menjanjikan akan menyelesaikan semua kewajibannya apabila sudah keluar, akan benahi, akan bereskan kembali.


DV Hermawan yang dari Bali ini mengaku belum mau melapor karena masih mengharap agar pak Sanjay selaku CEO mau mediasi mencari win2 solusi minimal kembalikan uang top up (refund).


Sama halnya Valarie, mengatakan sudah diumumkan di tanggal 7 November, keluar mobil Land Cruizer, saya top up 13 juta, tidak masuk akal sebenarnya pak, 13 jt  dengan mobil yang hampir 2,5 M, nama saya dah muncul tu, 7 November 2 mobil, Land Cruizer satu, CHR satu, yang Toyota itu hampir 3 M.


Mereka hanya minta uang mereka dibalikin.

"Balikin, refund, gak muluk-muluk lagi," ujar Valeri yang tinggal di Jakarta Barat ini.

Saat media ini ke kantor ACM di Sunter Agung, Jakarta Utara untuk mengkonfirmasi permasalahan ini, tak berhasil menemui pihak manajemen dengan alasan, kantor ini hanya sebagai tempat meeting sementara kantor pusat ada di Pondok Indah dengan kontak person Fransisca sebagai ketua KBACM (Keluarga Besar Aku Cinta Memelis) namun saat di hubungi belum bisa tersambung.

(darman).