BN Online, Makassar----Aliansi pemuda anti narkotika yang tergabung dalam beberapa lembaga yakni Generasi muda nusantara anti narkotika (GENETIKA) kota Makassar,
Himpunan aktifis mahasiswa (HAM) Sulawesi Selatan, lembaga investigasi kajian masyarakat (LIKMA) Indonesia, Perhimpunan pergerakan mahasiswa(PPM)sulawesi selatan, Gerakan mahasiswa peduli rakyat(GEMPUR) dan Aliansi Mahasiswa peduli Pembagunan daerah (AMPERA) mengelar konfrensi pers ,jumat,29 September 2017 di warkop ilham alauddin Makassar.
Kordinator aliansi pemuda anti narkotika ,Amin Rais mengatakan,ada indikasi pengkaburan kasus terkait kasus obat daftar G yang menjadi tersangka Alex yang sementara kasusnya berproses di Polda sulsel dan ada informasi tersangka di bebaskan.
" Ada terjadi keganjilan terkait dengan kasus obat daftar G yang diduga tersangka Alex Kabur sedangkan kasusnya masih di proses " tuturnya.
Amin Rais, yang juga Ketua generasi muda nusantara anti narkotika (GENETIKA) kota Makassar meminta Kepala Kepolisian Republik Indonesia, untuk mengevaluasi Kepala kepolisian daerah provinsi Sulawesi Selatan dimana kinerja aparatnya dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugasnya memproses kasus narkoba daftar G, dimana Alex sebagai tersangka.
" Kami meminta Kapolri untuk mengevalusi kinerja Kapolda Sulsel yang disinyalir tidak profesional menjalankan tugasnya," ungkapnya.
Rencananya Aliansi pemuda anti narkotika akan melakukan aksi unjukrasa dengan melibatkan seleruh lembaga penggiat anti narkotika di Sulawesi Selatan, aktifis mahasiswa dan masyarakat yang memiliki kepedulian terkait bahaya narkoba yang merusak masyarakat dan generasi muda pada khususnya.(*)
Editor : BN | Sulsel | Dny