Selasa, 24 Mei 2022

Gelar Bincang Bahasa Seri#2 Pusat kajian Kebudayaan Gayo Bahasa Morpologi Bahasa Gayo.

Tags

Gelar Bincang Bahasa Seri#2 Pusat kajian Kebudayaan Gayo Bahasa Morpologi Bahasa Gayo.
BN Online ; Aceh tengah-Pusat Kajian Kebudayaan Gayo kembali meneruskan kegiatan pengkajian, publikasi, dan diseminasi bertema kegayoan. “Ini kegiatan ke-13, jalan dua bulan. InsyaAllah diadakan besok, Rabu (25/5/2022), mulai jam 10.00 WIB, secara daring melalui Zoom Meeting. Sebelumnya, sudah dibincangkan tentang budaya, pendidikan, seni, sejarah, kopi, termasuk tentang bahasa. Besok, masih soal bahasa. Seri #1 tentang sejarah, kekerabatan, dan pemertahanan bahasa Gayo dari perspektif linguistik historis komparatif (LHK). Seri #2 tentang morfologi bahasa Gayo. Bahasa Gayo secara mikro dan makro tetap dibahas, biar pembahasannya komprehensif dan mendalam,” kata Yusradi Usman al-Gayoni, Ketua Pusat Kajian Kebudaan Gayo, Selasa (24/5/2022)

Morfologi, jelas Yusradi, merupakan cabang linguistik (llmu bahasa) yang mengidentifikasi satuan-satuan pembentuk kata sebagai satuan gramatikal.  Juga, mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, baik gramatikal maupun semantik.
Dilanjutkan penulis buku “Ekolinguistik” itu, kegiatan bincang bahasa seri #2 itu, akan diisi Guru Besar Linguistik Universitas Negeri Medan (UNIMED), Prof. Dr. Zainuddin, M. Hum., DTEFL, melalui tautan Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85849495590?pwd=UkRFTEd0WGlEYmFGYStEeUdpcTludz09, Meeting ID: 858 4949 5590, dengan Passcode: 795118.
 
"Prof. Zainuddin spesialisasinya morfologi. Tesis dan disertasinya juga meneliti tentang morfologi bahasa Gayo. Selain itu, beliau juga sempat mengkaji morfologi bahasa daerah lain. Tentunya, makin memperkaya Bincang Bahasa Seri#2 ini nantinya. Di samping membahas morfologi bahasa Gayo secara khusus, Prof. Zainuddin akan berbagi pemikiran tentang pelestarian bahasa Gayo dari sisi keilmuannya (morfologi) dan pengalamannya selaku akademisi dan peneliti bahasa," ujar Yusradi.
Aharuddin.

Editor : Riga Irawan Toni