Minggu, 31 Januari 2021

Jangan Paksakan Kehendak, Main Cantik Saja

Tags

 


BN Online, Makassar--Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Zulkifli Gani Ottoh, S.H. secara jujur mengakui, banyak terjadi pelanggaran dalam bidang organisasi, khususnya yang terjadi pada sejumlah pengurus perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Sulawesi Selatan.


“Pengurus ada yang tidak punya kartu. Ada yang pegawai negeri sipil (PNS), bahkan mantan narapidana (napi),” sebut Zulkifli Gani Ottoh ketika membuka Konferensi Provinsi PWI Sulawersi Selatan melalui daring, Jumat (29/1/2021) pagi. 



Oleh sebab itu, dia minta kepada Pengurus PWI Sulawesi Selatan memperkuat bidang organisasi untuk menghindari terjadinya pelanggaran. Dia mengatakan, banyak pelanggaran terjadi. Jika tidak fokus maka akan terjadilah pelanggaran-pelanggaran tadi. 


“Terdapat 4-5 kabupaten/kota dibatalkan. Saya tegaskan sebagai orang yang  Sulsel,” ujarnya dalam sambutan tunggal pembukaan konferensi tersebut.


Berkaitan dengan penyelenggaraan Konfercab PWI Sulsel ini, dia mengingatkan agar jangan sampai melaksanakan pelanggaran yang bertentangan dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PWI, Kode Etik Jurnalistik, dan Kode Perilaku Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia. 


“Main cantik saja sudah bagus. Jangan paksakan kehendak,” ujarnya.


Zugito – panggilan akrab Zulkifli Gani Ottoh –menyampaikan bahwa yang sudah, sudahlah. Rangkul semua teman. Berikan anggota-anggota wartawan muda agar bisa bersatu.


Salah seorang wartawan senior menilai kejujuran Zugito mengakui banyak pelanggaran organisasi yang terjadi di pengurus perwakilan PWI Sulsel tersebut sebagai bentuk kegagalan Bidang Organisasi PWI Pusat mengedukasi Pengurus PWI Cabang Sulsel agar menaati PD/PRT PWI.  Pelanggaran demi pelanggaran tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan yang dilakukan PWI Pusat terhadap langkah-langkah yang diambil PWI Sulsel selama ini. 


“Termasuk adanya oknum pengurus yang dipecat dan diberi peringatan keras merupakan preseden buruk selama berdirinya PWI Sulsel,” katanya.    


Dalam sambutannya Zugito juga menyinggung secara khusus mengenai Nurhayana Kamar yang juga menjadi salah seorang calon Ketua PWI Sulsel periode 2021-2026 selain Agus Salim Alwi Hamu, bahwa yang bersangkutan selama empat tahun tidak memperpanjang keanggotannya. Namun karena Nurhayana masih sebagai wartawan aktif sehingga kartunya diperpanjang sehingga dapat memenuhi syarat sebagai salah satu calon Ketua PWI Sulsel. Dia juga aktif sebagai salah seorang penguji uji kompetensi wartawan (UKW).


Nurhayana yang dikonfirmasi media mengatakan bahwa masa berlaku Kartu Tanda Anggota (KTA) Biasanya hingga tahun 2018. Setelah masa berlaku KTA-nya berakhir, dia sudah mengusulkan perpanjangan KTA tersebut namun tidak pernah dilakukan oleh PWI Sulsel.  KTA B Nurhayana terbit hari Jumat (22/1/2021) setelah mengirimkan fotocopy surat yang menunjukkan terhambatnya perpanjangan KTA tersebut ke Dewan Kehormatan PWI Pusat. (*/Ns).