Senin, 04 Mei 2020

Nelayan Barru Tiba Dari Sorong– Papua Barat, Bupati Barru : Harus Diperiksa dan Isolasi Mandiri Selama 14 Hari

Tags


BN Online, Barru---Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh M.Si., didampingi Wakil Bupati Barru Ir. H. Nasruddin AM., Sekretaris Daerah, Kapolres, Kadis Kesehatan, Kadis Perikanan, dan beberapa Pejabat terkait lainnya melakukan inspeksi terhadap penerimaan 5 kapal penangkap ikan jenis Course Saine, kapasitas 30 GT, yang membawa 88 orang nelayan.

Para Nelayan ini merupakan Warga Kabupaten Barru dan sebagiannya merupakan penduduk pesisir yang ada di Kecamatan Tanete Rilau yang memang berprofesi sebagai penangkap ikan.

Nelayan yang melakukan perjalanan dari Sorong Papua Barat menempuh perjalanan selama sepuluh hari dan tiba di Pesisir Tanete Rilau sejak semalam. Sesuai koordinasi, kepatuhan dan rasa percaya yang tinggi atas sistem pemerintahan, mereka baru sandar dan melabuhkan Kapal nya setelah diijinkan oleh petugas gugus Covid 19 pagi tadi.

Setibanya, tim kesehatan langsung melakukan penyemprotan desinfektan dan dilakukan pendataan.

Salah satu nelayan yang turun bernama Burhanuddin dengan suhu tubuh 36,7 derajat langsung di edukasi oleh petugas untuk menjauhi keramaian, melakukan isolasi mandiri di rumah, dan ke depan selama 14 hari agar tidak kemana-mana cukup dirumah saja

“Akko Lettu ni matu Pak, Buka semua baju, rendam, dan mandi lalu bisa ketemu keluarga,” ujar Petugas yang bertugas melakukan komunikasi dan mengedukasi.


Sementara itu, Bupati Barru didampingi Sekda dan beberapa Tim kemudian bertolak ke Pulau Putianging menggunakan Kapal Nelayan KMN Berkat Harapan.

Di Pulau yang memiliki Penduduk ini, Bupati Barru menyampaikan arahan dan mengedukasi masyarakat sekitar sambil membagikan Masker dan hand sanitizer.

“Selamat datang kembali di kampung halaman setelah melakukan perjalanan panjang, dan terima kasih telah kooperatif sebab mestinya tadi malam sudah merapat namun tetap menunggu himbauan, Alhamdulilla,” ujar Bupati Barru

“Saya minta agar setiap yang naik ke darat pertama lakukan pemeriksaan kemudian yang kedua, setelah pulang dirumah lakukan isolasi mandiri, tujuannya untuk kebaikan kita semua”

“Saya juga meminta kesediaan ta semua untuk isolasi mandiri meskipun saya tahu bahwa secara fisik semuanya bagus sebab bekerja di bawah sinar matahari dan mengkonsumsi ikan namun kita tidak tahu apa yang kita bawa, apalagi ada orang tua, ibu, nenek kita yang belum tentu memiliki ketahanan seperti yang kita miliki”

Salah seorang nelayan yang kami tanyai menyampaikan bahwa mereka memang baru tiba semalam dan membuang jangkar diluar sesuai Kordinasi.

Kemudian, mereka pada dasarnya tidak memiliki tempat tinggal di Sorong, disana mereka hidup diatas kapal di sekitar perairan Sorong.

“Sudah tujuh bulan disana, baru kali ini kami pulang, kami tempuh perjalanan dilaut sekitar sepuluh hari” ujar salah satu nelayan yang merasa terharu atas kepedulian pemerintah yang bersedia untuk menerima dan langsung melakukan upaya administrasi, membagikan Masker, dan memberikan hand sanitizer ke pada mereka,” jelasnya.(Arkm/Qdri)


Editor : | BN Online | Dny