BN Online, Makassar -- Sesuai arahan pemerintah, diwabah Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih diterapkan. Para peserta didik pun masih belajar dari rumah saja, begitu pun para guru yang bisa memantau siswanya belajar dari rumahnya masing - masing, Sabtu (13/03/2021).
Namun demikian, sekolah tidak boleh dibiarkan kosong. Selain itu juga, pihak sekolah tidak boleh membiarkan sekolah tak terurus hanya karena peserta didik-nya belajar dari rumah. Hal inilah yang dilakukan kepala sekolah dan guru pengajar Unit pelaksana Tehnis (UPT) Satuan Pendidikan Formal (SPF) SD Inpres Batua 1 Makassar, walaupun peserta didik libur/pembejaran jarak jauh mereka tetap melakukan penjagaan piket di sekolah.
Menurut kepala sekolah SD Inpres Batua 1 Makassar, Khusamuddin, S.Pd., melalui Murni, S.Pd., selaku operator sekolah menjelaskan, kepada awak media ini, meski saat ini peserta didik masih menjalani libur di sekolah untuk cegah Covid-19, namun kepala sekolah dan kami guru pengajar masih menjalankan tugas di sekolah, yaitu dengan piket secara bergantian. Hal ini dilakukan untuk melayani peserta didik dan orang tua murid yang memiliki kepentingan di sekolah.
"Untuk para guru pengajar tetap masuk tetapi dilakukan piket secara bergantian. Setiap hari (Senin - Sabtu) guru yang piket di SD Inpres Batua 1 ini sebanyak 2 orang", imbuhnya.
"Walaupun dalam masa pandemi sekolah tidak boleh kosong, harus ada yang masuk setiap hari sesuai jadwal. Jadi guru yang masuk, harus mengecek terlebih dahulu kondisi sekolah secara menyeluruh supaya sekolah tetap terjaga kebersihannya, ini juga dilakukan agar penyakit tidak menjangkit warga sekolah nantinya", tegasnya.
Ia pun berharap, semoga wabah Covid-19 ini cepat berlalu sehingga proses belajar mengajar bisa dilakukan lagi secara tatap muka langsung di sekolah. Sebab, para peserta didik kebanyakan sudah jenuh di rumahnya dan juga mereka rindu bertemu dengan teman - teman-nya di sekolah, pungkasnya.(ILHO)
(Red)
