BN Online Makassar,-- Aula SDN Bawakaraeng 1 dipenuhi semangat belajar dari para guru dan kepala sekolah yang tergabung dalam Gugus 1 Kecamatan Makassar. Kegiatan yang berlangsung sekitar enam jam ini menjadi momen penting dalam upaya peningkatan kompetensi berkelanjutan para pendidik.Sabtu, 26 April 2025.
Sebanyak 80 peserta hadir, terdiri atas guru dan kepala sekolah dari enam sekolah negeri dan dua sekolah swasta di wilayah tersebut. Setiap sekolah mengirimkan perwakilan guru dari kelas 1 hingga kelas 6, menandakan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperbarui kompetensi pedagogik guru. Sebagai perencana, pelaksana, sekaligus evaluator pembelajaran, guru dituntut untuk terus berinovasi dan mengasah kemampuan profesionalnya sesuai dengan tuntutan zaman.
Ketua Gugus 1, Badok, S.Pd., membuka acara dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, ia mengingatkan pentingnya menjaga kolaborasi erat antar guru, pimpinan sekolah, serta seluruh anggota gugus untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang solid dan produktif.
Badok juga menekankan bahwa "Hari Belajar Guru" yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek harus menjadi momentum bagi para pendidik untuk terus mengembangkan diri. Ia mengakui bahwa tugas guru sangat berat, terutama dalam mendidik anak-anak usia sekolah dasar yang memerlukan pendekatan khusus dan keterampilan tinggi.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 1, Yusvita Sulhadri, S.Pd., M.Pd., turut menyampaikan apresiasinya kepada panitia dan seluruh peserta. Ia mengungkapkan rasa bangganya atas semangat tinggi yang ditunjukkan, mengingat KKG ini merupakan kepengurusan baru yang membutuhkan dukungan semua pihak.
Yusvita berharap semangat kolaboratif ini terus terjaga, terutama di kalangan pengurus baru yang kini memikul tugas untuk merealisasikan program kerja yang telah disusun demi kemajuan bersama.
Acara inti diisi oleh widyaiswara berpengalaman, Dr. Alphian Sahruddin, S.Pd., M.Pd., yang membawakan materi tentang penyusunan soal berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills). Materi ini sangat relevan untuk meningkatkan kualitas evaluasi pembelajaran di sekolah.
Dalam paparannya, Dr. Alphian menjelaskan dengan detail bagaimana guru dapat menyusun soal HOTS, mulai dari merumuskan indikator soal, membuat kisi-kisi, hingga mengenali ciri dan karakteristik soal yang produktif, kreatif, dan mendorong daya pikir tingkat tinggi.
Para peserta tampak antusias mengikuti sesi ini. Mereka diajak untuk berlatih langsung membuat soal-soal HOTS, sehingga pada akhir kegiatan diharapkan sudah tersusun soal-soal evaluasi sumatif akhir semester yang akan digunakan pada awal Juni mendatang.
Materi yang diberikan tidak hanya bersifat teoretis, namun juga praktis, memberikan banyak trik dan tips kepada guru dalam menyusun soal yang imajinatif, terbuka, dan sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.
Kegiatan pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju peningkatan mutu pendidikan di Kecamatan Makassar, khususnya melalui peningkatan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran dan evaluasi yang lebih bermakna.
Red*