Senin, 18 Juli 2022

Masyarakat Kampung Reje Payung Dambakan dan Pembangunan Jembatan Permanen

Tags

Masyarakat Kampung Reje Payung Dambakan dan Pembangunan Jembatan Permanen
BN Online ; Takengon; Selalu di parkirkan kendaraan roda empat di pinggiran sungai masyarakat Kampung Reje Payung Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, dambakan adanya pembangunan jembatan permanen.

Beginilah kondisi Kampung Reje Payung yang berada di pedalaman Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah Wilayah yang terletak di sebelah Timur dari Kota Takengon itu memiliki jumlah penduduk sebanyak tuju puluh tuju kepala keluarga dan memiliki hasil bumi yang begitu melimpah seperti, kemiri,kopi, pinang dan juga peternakan.

Namun sayang, masyarakat di sana belum merasakan infrastruktur yang memadai, pasalnya kampung reje payung terpisahkan oleh bantaran sungai jamat yang memiliki lebar lebih dari empat puluh meter, dan hanya dihubungkan oleh jembatan gantung yang berlantaikan papan.

Berdasarkan pantauan jurnalis ini di lokasi pada sabtu 16 juli 2022, untuk menuju kampung tersebut,masyarakat disana harus melintasi jalanan yang berbatu dan berlobang serta harus memarkirkan kendaraan roda empat nya di pinggiran bantaran sungai jamat linge, mengingat kondisi jembatan hanya mampu  dilalui dengan kendaraan roda dua dan harus rela memarkirkan kendaraan nya disisi jembatan tersebut.
Supri Arto Kepala Kampung Reje Payung kepada jurnalis ini mengatakan, jembatan gantung yang ada saat ini telah sejak tahun 2000 dan bahkan saat dirinya belum menjadi kepala kampung,iya juga mengatakan akses jembatan itu juga merupakan jalan satu satunya masyarakat reje payung dan juga akses anak sekolah dari beberapa Desa di seputar Kampung Reje Payung.Katanya.

Dirinya juga mengaku untuk perawatan lantai jembatan pihaknya melakukan kerja sama bersama Kampung tetangga dengan jalan musyawarah dan mengunakan anggaran dana desa di setiap tahunnya.akunya.

Selain itu supri juga berharap adanya pembangunan jembatan secara permanen dengan harapan kendaraan roda empat dapat dibawa masuk ke kampungnya dan tidak lagi diparkirkan di pinggir jalan guna mengurangi resiko rusaknya kendaraan akibat tergesek oleh hewan ternak peliharaan.harapnya.

Sementara itu menurut salpian warga setempat,meskipun dirinya sering melintas di jembatan tersebut namun iya merasa takut mengingat kondisi jembatan goyang acap kali dilalui kendaraan roda dua salpian juga berharap adanya pembangunan jembatan guna kelancaran akses masyarakat menuju ke wilayah lain,ungkapnya.(Kiki)

Editor : Riga Irawan Toni