Selasa, 28 Maret 2023

"Degradasi" Bahasa Gayo dalam penyebutan nama tempat (Kampung)

Tags

"Degradasi" Bahasa Gayo dalam penyebutan nama tempat (Kampung) 
BN Online ; Aceh Tengah-Bahasa Gayo merupakan bahasa yang dituturkan oleh penduduk Asli yang mendiami wilayah tengah Provinsi Aceh. "Urang Gayo" sebutan untuk suku Gayo tersebar di beberapa Kabupaten diantaranya Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, sebagian Aceh Timur dan Aceh Tamiang serta sebuah "kampung" /desa di Aceh Barat Daya tepatnya di desa Lhok Gayo. 

Sekitar beberapa tahun terakhir ini penulis menyadari adanya penurunan "degradasi" dalam penyebutan nama tempat di Tanah Gayo. Perubahan bahasa tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti asimilasi budaya dan bahkan faktor politik. 

Perubahan nama tersebut sering kita lihat pada penulisan rambu lalulintas sebagai penunjuk arah ke suatu tempat, Penulisan di Papan nama, dan bahkan di media massa serta sumber informasi publik lainnya. 

Berikut beberapa perubahan nama tempat dalam bahasa Gayo saat ini:
1. "Belang" menjadi "Blang"
2. "Arul" menjadi "Alur"
3. "Jagong" menjadi "Jagung"
4. "Ponok" menjadi "Pondok"
5. " Tungul" menjadi "Tunggul" 
6. "Kute" menjadi "Kuta"
7. "Atu" menjadi "Batu"
  
Selain nama tersebut nama Rumah Sakit "Muyang Kute" juga kadang tertulis menjadi "Munyang Kute". 

Beberapa Teori tentang perubahan bahasa mungkin akan bermunculan setelah kita mengetahui hal tersebut di atas, bahkan teori yang sudah ada bisa disandingkan dengan hal tersebut. Namun penulis tidak ingin menuliskan teorinya karena kita bukan sedang kuliah Bahasa, melainkan berusaha mengembalikan sesuatu kepada tempat yang seharusnya. 

Standarisasi Bahasa Gayo mungkin salah satu hal yang patut diperbincangkan oleh pihak yang masih peduli akan kelestarian Bahasa Gayo. Sehingga anak cucu kita akan bangga menggunakan Bahasa Gayo yang standar dan tidak mengalami perubahan karena faktor-faktor yang tidak diinginkan. 
Penulis: ( Iswan Aramiko, M. Pd ).

Penulis ; Aharuddin.
Editor    ; Riga Irawan Toni