BN Online Makassar -- Polrestabes Makassar menangkap terduga pelaku penyerangan dan pengrusakan di Kampus Universitas Islam Makassar (UIM) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, membenarkan informasi penangkapan tersebut.
Ia menyampaikan, pelaku berhasil diamankan sebagai hasil dari upaya penyelidikan polisi terkait insiden penyerangan terhadap kampus tersebut.
Kejadian ini menjadi sorotan setelah sekretariat kampus mengalami kerusakan akibat serangan yang terjadi sebelumnya.
Dalam konfirmasinya, AKP Wahiduddin tidak merinci identitas atau motif pelaku, namun dia menegaskan bahwa penangkapan ini dilakukan dalam rangka penegakan hukum dan keamanan.
"Iya, pelaku sudah diamankan," ujar Wahid, Rabu (27/12/2023).
Hanya saja, Wahid masih enggan memberikan informasi lebih jauh mengenai identitas maupun jumlah terduga pelaku yang diamankan.
"Untuk jumlahnya saya belum tahu. Sementara mau koordinasi sama pak Kasat Reskrim," bebernya.
Wahid mengaku sejauh ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait apa pemicu penyerangan dan pengrusakan tersebut.
"Kita masih melakukan pendalaman terhadap pelaku yang diamankan," tandasnya.
Sebelumnya, sebuah kampus swasta di Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, menjadi sasaran serangan orang tak dikenal (OTK).
Insiden tersebut menyisakan kerusakan parah, khususnya pada salah satu ruangan, yang dokumentasinya terlihat dalam foto yang diterima fajar.co.id.
Kaca jendela ruangan yang berwarna hijau hancur berkeping-keping dan berserakan di lantai, menggambarkan intensitas serangan yang melibatkan tindakan merusak.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan di lingkungan kampus serta mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.
Peristiwa tersebut memberikan tanda tanya besar terkait motif di balik serangan OTK ini dan bagaimana dampaknya terhadap kegiatan kampus.
Ketua BEM Fakultas Teknik Astullah Jaya mengatakan, penyerangan itu terjadi saat mahasiswa sementara sibuk-sibuknya mengurus musyawarah jurusan.
"Cuma ada salah satu jurusan yang musyawarahnya di Fakultas. Di tengah-tengah musyawarah ini tiba-tiba ada yang mulai memancing," Astullah memulai ceritanya saat dihubungi awak media, Senin (25/12/2023) malam.
Dikatakan Astullah, para OTK itu beberapa kali mengelilingi fakultas dengan menggeber-geber motor. Hanya saja, anak-anak yang sementara melakukan musyawarah mengacuhkan hal tersebut.
"Beberapa kali nakelilingi fakultas gas-gas motor. Cuma nda digubris dulu sama anak-anak sampai ketiga kalinya mungkin datang, dia berhenti di depan fakultas. Gas-gas lagi, tidak lama kemudian ikut massanya dari belakang, langsung menyerang tiba-tiba," lanjutnya.
Diungkapkan Astullah, teman-temannya yang berada di fakultas sempat bertahan dan berusaha melindungi Fakultas.
"Sempat bertahan teman-teman, tapi kan kita perhitungan ta bukan persiapan konflik, sementara musyawarah. Jadi bertahan paling melindungi Fakultas," ungkapnya.
Seingatnya, OTK yang melakukan penyeragan tersebut berjumlah sekitar 50 orang. Mendatangi fakultas teknik dengan berjalan kaki.
"Yang menyerang, kalau yang saya perhatikan banyak, ada sekitar 40-50 orang. Mereka jalan. Praduganya kami ini disetting karena tidak ada kendaraan yang masuk. (Orang dalam yang menyerang) iye betul," ucapnya.
Akibat dari penyerangan tersebut, dituturkan Astullah, kondisi fakultas teknik saat ini dalam keadaan hancur. Hal itu terlihat juga dalam beberapa foto yang beredar.
"Kondisinya saat ini, fakultas itu kacanya sampai lantai 3 pecah. Sekret BEM hancur, rata habis memang dindingnya," tandasnya.
Adapun itu, Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Teknik UIM, ALI DM, mengungkapkan apresiasi tinggi terhadap kinerja pihak kepolisian terkait penangkapan pelaku penyerangan terhadap sekretariat Teknik Universitas Islam Makassar.
Dalam pernyataannya, ALI DM menyampaikan rasa terima kasih atas upaya cepat dan efektif yang dilakukan oleh kepolisian dalam mengidentifikasi serta menangkap para pelaku yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Kami menghargai kesigapan dan profesionalisme pihak kepolisian dalam menangani kasus penyerangan terhadap sekretariat Teknik UIM. Tindakan cepat ini memberikan keyakinan kepada kami bahwa penegakan hukum berjalan dengan baik,” ujar ALI DM. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan kepolisian dalam menjaga keamanan lingkungan kampus.
Pihak kepolisian, melalui pernyataan resminya, menyatakan bahwa upaya penangkapan dilakukan setelah penyelidikan intensif dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait. Para pelaku yang terlibat dalam penyerangan terhadap sekretariat Teknik UIM berhasil diamankan untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
Ketua IKA Teknik UIM juga mengajak seluruh anggota alumni dan mahasiswa untuk tetap tenang dan memberikan dukungan kepada pihak berwajib dalam menangani kasus ini. “Kami yakin bahwa kepolisian akan memastikan proses hukum berjalan adil dan transparan. Mari bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian di lingkungan kampus kita,” tutupnya.(**)