BN Online Makassar, – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Badan Informasi dan Investigasi Korupsi - Sulawesi Indonesia Berdaulat (DPP LSM BIDIK SIB), Ruhaedi Hasan, memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Kodam XIV/Hasanuddin dalam membongkar sindikat penipuan online (Pasobis) yang meresahkan masyarakat.
Dalam pernyataan resminya, Ruhaedi Hasan menilai langkah cepat dan tegas yang diambil TNI ini membuktikan adanya keseriusan aparat dalam melindungi rakyat dari kejahatan digital yang kian berkembang di era modern.
"Kami dari DPP LSM BIDIK SIB memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kodam XIV/Hasanuddin. Tindakan ini adalah bukti nyata TNI hadir untuk rakyat, melindungi masyarakat dari ancaman penipuan berkedok investasi dan penjualan fiktif," ujar Ruhaedi Hasan, Jumat (25/4/2025).
Pengungkapan sindikat Pasobis tersebut dilakukan dalam operasi pada 24 April 2025, sekitar pukul 19.30 WITA, di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Sebanyak 40 orang pelaku diamankan dari satu lokasi yang dijadikan pusat operasional kejahatan.
Brigjen TNI Andre Rumatayan, Danrem 141/TP, dalam konferensi pers di Aula Deninteldam XIV/Hasanuddin, menjelaskan bahwa penangkapan ini berawal dari laporan anggota TNI dan masyarakat yang menjadi korban kejahatan penipuan online.
Menurut Asintel Kasdam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Robinson Tallupadang, S.I.P, para pelaku menggunakan modus investasi fiktif dan penjualan barang-barang palsu, bahkan menargetkan korban dari luar negeri, seperti Malaysia.
Ruhaedi Hasan menyebutkan bahwa sindikat seperti Pasobis sangat membahayakan, karena selain merugikan korban secara materi, juga merusak sendi-sendi kepercayaan masyarakat terhadap dunia usaha dan transaksi digital.
"Penipuan online ini adalah bentuk kejahatan modern yang harus ditindak tegas. Jika dibiarkan, efeknya bisa luas, menimbulkan ketidakpercayaan publik, bahkan mempengaruhi stabilitas ekonomi rakyat kecil," tegasnya.
Dalam operasi tersebut, selain mengamankan para pelaku, aparat Kodam XIV/Hasanuddin juga menyita berbagai barang bukti, seperti lima unit laptop, 144 unit handphone, empat bilah badik, dan satu alat cetak resi yang diduga digunakan untuk operasional penipuan.
Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Arm Gatot Awan Febrianto, dalam keterangannya menyebutkan bahwa sindikat ini dipimpin oleh seorang bos bernama H. Kasri, yang mempekerjakan para pelaku dengan sistem upah 20 persen dari hasil penipuan.
Ruhaedi Hasan pun mengingatkan pentingnya kolaborasi antara aparat penegak hukum, organisasi masyarakat, dan masyarakat umum untuk bersama-sama mengawasi dan melaporkan aktivitas mencurigakan di dunia maya.
Ia menegaskan bahwa DPP LSM BIDIK SIB siap bersinergi dan mendukung upaya-upaya pemberantasan kejahatan siber, serta aktif memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah tertipu dengan modus investasi bodong.
"Kami terus mengimbau masyarakat untuk cerdas dalam bertransaksi digital dan waspada terhadap tawaran investasi yang tidak masuk akal. Laporkan segera bila menemukan indikasi penipuan," pesan Ruhaedi.
Konferensi pers tersebut turut diliput secara luas oleh berbagai media nasional, di antaranya Garuda TV, SCTV, Kompas TV, Trans TV, Inews TV, serta media online seperti CNN Indonesia, Liputan6.com, dan RRI.
Dengan keberhasilan operasi ini, Kodam XIV/Hasanuddin sekali lagi menunjukkan bahwa kejahatan siber bukanlah kejahatan yang bisa dibiarkan, melainkan harus dihadapi dengan tindakan cepat, tepat, dan terukur.
Ruhaedi Hasan berharap tindakan tegas ini menjadi contoh bagi aparat di wilayah lain di Indonesia untuk lebih sigap menangani kejahatan digital yang kian canggih.
"Penegakan hukum harus lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Setiap langkah pencegahan dan penindakan kejahatan siber adalah upaya menjaga masa depan bangsa," tutup Ruhaedi Hasan.
Red*