Sebanyak 107 anak di Bantaeng menjalani khitanan massal. Dokter-dokter yang menangani di antaranya sebanyak 25 orang dari Perdoski dan 30 orang dari RSUD Bantaeng.
Penyelenggara kegiatan, Prof dr Anis Anwar mengatakan, kegiatan Bakti Sosial ini digelar setiap tahun di Bantaeng dan terselenggara sejak 27 tahun yang lalu. Dia mengatakan, kegiatan Baksos ini memiliki nilai historis tersendiri. Dia mengatakan, nama besar Fakultas Kesehatan (FK) Unhas tidak terlepas dari nama Prof dr Anwar Makkatutu.
Sekedar diketahui, Prof Anwar Makkatutu adalah guru besar Fakultas Kesehatan Unhas bagian penyakit kulit dan kelamin. Oleh karena itu, nama Prof Anwar Makkatutu digunakan sebagai nama RSUD Bantaeng.
"Ini adalah salah satu alasan historis kenapa kita setiap tahun melakukan bakti sosial di Bantaeng," kata Prof Anis.
Anak dari Prof Anwar Makkatutu ini menambahkan, selain melakukan bakti sosial khitanan massal, juga digelar peeling wajah gratis dan sosialisasi penyakit menular seks serta narkotika.
Sekedar diketahui, peeling wajah ini adalah prosedur medis untuk mengangkat lapisan terluar kulit agar lapisan tersebut dapat digantikan lapisan kulit yang baru. Prosedur ini adalah prosedur untuk kecantikan wajah.
Dia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat warga Bantaeng. Menurutnya, Bantaeng adalah salah satu daerah yang terus mengalami perkembangan di segala sektor.
Dia juga menambahkan, keluarga besar Prof Anwar Makkatutu juga terus berbuat baik untuk Bantaeng. Selain bergerak di sektor kesehatan, juga dilaksanakan di bidang pendidikan dan keagamaan. Di antaranya dengan hadirnya rumah Tahfidz untuk anak-anak Bantaeng.
"Program ini akan terus dilakukan untuk memajukan Bantaeng ini," jelas dia.
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin memberikan apresiasi terhadap FK Unhas, Perdoski dan keluarga besar RSUD prof Anwar Makkatutu. Dia mengaku, upaya bakti sosial ini adalah sebuah langkah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sumber Humas Pemda Bantaeng
Editor Edhy Bidik Nasional
