 |
| Ketua Umum DPP ASPERA bersama Korwil dan anggota di Kantor Sekretariat DPP |
KEDIRI JATIM, BIDIK NASIONAL MEDIA GROUP - Aliansi Pekerja/Buruh Kediri Raya (ASPERA) mengadakan rapat koordinasi dan deklarasi Hari Buruh (Mayday) 2025 aman, kondusif dan damai, Senin 28 April 2025.
Bertempat di Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP ASPERA) jalan merapi Desa Sumberbendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Jawa Timur, acara dilaksanakan mulai pukul 10:00 wib sampai dengan selesai.
Acara dihadiri oleh kurang lebih sekira 30 anggota perwakilan dan Koordinator Wilayah (Korwil), diantara nya Gago Aries Medan dari Korwil Kec. Pare, Bambang Manuhoro Korwil Kec. Puncu, Abd. Wachid Korwil Kec. Grogol dan beberapa anggota korwil lain nya.
Ketua Umum DPP ASPERA, Hari Budhianto, S. H. mengapresiasi kekompakan anggotanya dan menyampaikan pentingnya berserikat dan berorganisasi.
"Perjuangan menuju kesetaraan yang berkeadilan sesuai dengan norma hukum tidak bisa dilakukan secara individu, penting bagi kita untuk berjuang bersama, berserikat dan berorganisasi", terang Hari.
 |
| Rapat Koordinasi Tim ASPERA di Kantor Sekretariat DPP |
Dalam acara tersebut Hari juga menegaskan kepada anggota nya bahwa menjaga kondusifitas, aman dan damai dalam perayaan Hari Buruh (Mayday) tahun 2025 ini harus betul-betul dijaga, jangan sampai melakukan tindakan anarkis dan mengganggu kepentingan serta hak - hak masyarakat lain nya.
"Selaras dan sesuai koordinasi kita dengan Konfederasi Serikat Pekerja/Buruh Seluruh Indonesia (KSPSI) DPC Kabupaten Kediri dan juga dengan Kepolisian Resort (Polres) Kediri Polda Jatim untuk selalu menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas wilayah Kabupaten Kediri selama perayaan Hari Buruh (Mayday) 2025", imbuh Hari.
Hari juga mendukung akan dibentuk nya Desk Ketenagakerjaan di Polres Kediri sebagaimana telah dibentuk pertama kali pada tanggal 20 Januari 2025 oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada saat Rapim Polri tahun ini.
"Semoga Pembentukan Desk Ketenagakerjaan di Polres Kediri segera terlaksana dan menjadi penghubung antara pengusaha dan para pekerja yang terdampak permasalahan-permasalahan industrial, harapan kami Polri bisa menjadi mediator, orang tengah, dan tentunya harapan kami ini bisa diselesaikan dengan aturan-aturan ketenagakerjaan dan pidana menjadi ultimum remedium", pungkas Hari.
(Hb)
