Penulis Semayang-Gemasih(Kasih Sayang)"Pribahasa Gayo).
Membuktikan kasih sayang kepada orang lain pada waktunya,adalah kasih sayang sejati dan amat berguna bagi orang yang dikasihi,walaupun tanda kasih sayang itu tidak begitu banyak.namun pembuktian kasih sayang yang dilakukan pada waktunya dan dalam jumlah setara mutu yang memadai adalah kasih sayang yang paling sempurana.
Kasih sayang yang dilaksanakan dengan cara dan waktu yang tidak tepat,sering mengakibatkan bencana,seperti terlalu memanjakan anak,membantu orang lain dalam jumlah besar tetapi dilakukan dengan congkak dan mengukit ungkit baantuan itu.
Banyak orang mengungkapkan kata-kata kasih sayang,tetapi banyak pula orang yang tidak mau atau tidak mampu membuktikannya.orang merasa kasihan terhadap orang yang terttimpa musibah dan berusaha membantunya tepat waktu dan tepat cara,akan amat terkesan bagi orang yang dibantu dan mereka mengingatkannya dengan cara mempererat tali persaudaraan dan menumbuhka nilai kesetiaan.
Dahulu di Gayo sering terjadi,baahwa kejurun atau pengulu,mengakui orang lain menjadi keluarga kampung atau belah yang dipimpinnya,Diman mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan warga kampung atau belah itu.keluarga yang memiliki tanah yang relatif luas dan kerbau yang agak banyak membagikan tanah atau kerbau itu kepada saudaranya atau kepada orang lain yang hidup pemperhatinkan,agar hidup mereka sama-sama berbahagia.
Pemimpin keluarga dan pemimpin pemerintah serta pemimpin masyarakat meras malu(kemel)kalau anggota keluarga,warga kampung atau belahnya hidup sengsara dan peminta -minta.begitulah pelaksanaan nilai budaya yang menyebabkan kesenjangan di Gayo tidak begitu melebar dan tidak ada peminta-minta.
Rasulullah s.a.w.:bersabda:orang yang tidak mengasihi (orang atau makhluk lain)dia tidak di kasihi (Allah).
Penulis ; Aharuddin.
; Riga Irawan Toni
