Jumat, 15 Juli 2022

Tingkatkan Kompetensi Wartawan JMBI Bakal Gelar Pelatihan Jurnalistik Untuk Pimred

Tags


 

BN Online, Makassar - Pertama di Sulawesi-Selatan, satu organisasi pers dan Lembaga Pelatihan Pers, menggelar pelatihan jurnalistik untuk Pimpinan Redaksi, calon Pimred dan pemilik media, tentang manajemen operasional media dan penanganan konflik Pers.




Pelatihan sehari akan digelar oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Jurnalis Milenial Bersatu Indonesia (JMBI) berkomunikasi dengan lembaga pelatihan Pers dan Kehumasan, Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC), di kantor JMBI GTC Tanjung Bunga, Sabtu (16/7/2022) , dengan pembicara tunggal wartawan senior yang juga wartawan pertama di Indonesia saat ini pemegang sertifikat penguji kompetensi wartawan dari Dewan Pers dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) serta mantan General Manager (GM) Perum LKBN ANTARA (Kantor Berita Indonesia), Fredrich Kuen, M.Si.


Pelatihan bertema "Berbagi Pengetahuan Manajemen Media Untuk Pimred", kata Sekretaris Umum DPP JMBI, Ardianto, SH di Makassar, Jumat.


Menurut dia, pelatihan akan dilakukan dua angkatan dengan peserta terdiri dari calon Pimred, Pimred dan Pemilik Media dari kalangan jurnalis murni, jurnalis LSM, jurnalis pengacara dan jurnalis akademisi (dosen).


Ardianto yang juga pengacara menyebutkan, pasal 9 (1) Undang undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, menyebutkan “Setiap warga negara Indonesia dan negara berhak memiliki Perusahaan Pers” artinya membolehkan siapapun bekerja dan mengelola media pers dan kami bekerja secara profesional juga ingin. kompeten dan profesional dalam dunia jurnalistik, baik sebagai pemimpin media maupun pemilik media.


Menurt dia, profesi wartawan dan ilmu jurnalistik sudah menjadi milik semua kalangan melalui informasi dan teknologi media kekinian yang memungkinkan semua orang dapat menyebarkan informasi, baik sebagai jurnalis dalam media resmi, citizen jurnalism (pewarta warga) melalui berbagai media sosial seperti twitter, instagram, youtube dan lainnya.


Untuk menyikapi perkembangan tersebut, kami berharap narasumber kami Fredrich yang kaya pengalaman jurnalistik dan organisasi karena pernah menjadi Wakil Ketua PWI di tiga provinsi yakni NTT, Sultra dan Sulsel, pernah menjadi pejabat kepala Kantor Berita Antara di dua provinsi, Maluku dan Timor Timur , pernah menjadi Kepala Biro LKBN Antara di tiga provinsi, NTT, Sultra dan Sulsel serta menjadi General Manager (GM) Perum LKBN Antara di Jakarta, dapat membagi ilmu dan pengetahuan jurnalistik serta organisasi pers dalam rangka mendorong transfer pengetahuan bagi Pimred yang bermain di dunia jurnalistik pasca reformasi.


Melalui ini, diharapkan semua media mampu menyajikan pelatihan secara kompeten agar informasi tersiar berdasarkan fakta serta tersaji dengan struktur yang baik.


Ke depan, ucap Ardianto, pelatihan segera mempersiapkan pelatihan untuk menguji kompetensi kompetensi dengan lembaga-lembaga profesional P2MTC.


Secara terpisah, Fredrich mengatakan siap berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan, demi terjaganya jurnalisme berbasis fakta, karena perkembangan teknologi media berkontribusi besar terhadap mudahnya virus berita palsu, disinformasi, dan hoax.


Itu terjadi karena melalui internet dan media sosial menjadikan semua orang bisa menyebarkan informasi dan semua orang dapat menulis berita tanpa dilengkapi gatekeeper sehingga keakuratannya dapat diragukan.


Membagi pengetahuan jurnalistik kepada calon Pimred, Pimred dan Pemilik Media menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan jurnalistik agar jurnalistik berbasis fakta tetap bertahan untuk memberi informasi yang benar-benar masyarakat, ujarnya. (**)


Editor : Nasution