Selasa, 13 Desember 2022

Porseni SD Telkom Makassar Populerkan Permainan Tradisional

Tags


 


BN Online, Makassar - Tema :
Kembali Masa Lalu, Populerkan Permainan Tradisional Keraifan Lokal Generasi Muda



SD Telkom Makassar menggelar Pekan Olahraga Seni (Porseni) dan budaya kearifan lokal di semester ganjil Pelajaran Tahun 2022/2023 . Kegiatan dibuka Kepala Sekolah Hardy, ST.,S.IP.,MH Didampingin Ketua panitia Dirman, S.Pd, M.Pd beserta seluruh panitia dan peserta, dilaksanakan di lapangan sekolah pendidikan Telkom Jl APPettarani No. 4, Makassar. (11 Desember 2022)

Porseni 2022 berlangsung 12 – 14 Desember 2022 kegiatan lomba diselenggarakan di sekolah dan beberapa lomba di Pusat Pembelajaaan Phinisi Point Jl. Tanjung Bunga No 2 Makassar.Porseni ajang untuk mempopulerkan kembali permainan tradisional dan wadah bakat dan hobi sekaligus penyegaran siswa setelah Penilaian Akhir Semester (PAS). Ketua panitia menyampaikan banyak hal terkait permainan tradisional merupakan permainan yang sangat seru dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Melalui permainan tradisional, siswa dapat berkreasi serta dapat berbaur satu sama lain. Permainan tradisional semakin lama semakin terlupakan di jaman milenial saat ini, dimana katanya, dengan semakin berkembangnya teknologi, membuat siswa lebih memilih permainan modern, seperti game online.

Sekolah mengajak siswa bersama orang tuanya untuk mencintai kembali permainan tradisional serta segala sesuatu yang berkenaan dengan unsur kedaerahan (konten lokal).Permainan tradisional merupakan salah satu bagian dari ragam budaya yang tumbuh di Indonesia, sebelum gempuran perkembangan teknologi muncul, aneka permainan tradisional sempat mewarnai kehidupan anak-anak Indonesia. Permainan yang dilombakan dalam Porseni SD Telkom Makassar adalah bakiak/terompah, balap dorong ban, boi-boian, hadang/gobak sodor, egrang batok kelapa, dende'/engklek serta ular tangga. Juga ada baca puisi daerah, nyanyian daerah, musik daerah serta budaya tradisional daerah menggunakan bahasa daerah Kegiatan mengedukasi siswa akan kearifan lokal yang telah ada sejak dulu dan membuat mereka kembali ke habitat sebenarnya anak-anak, bermain bersama dan membaur dengan alam.


Ditulis oleh

Budhi Krisnanto 



.